Tergabung di Komunitas Tidak Wajar di Medsos, Main Bertiga di Indekos Hingga Korban Tewas dan Dimutilasi

  • Bagikan
Dirreskrimum Polda DIJ Kombespol FX Endriadi (tengah) memberikan keterangan terkait kasus pembunuhan disertai mutilasi di Mapolda DIJ, Sleman, Minggu (16/7). (Luqman Hakim/Antara)

FAJAR.CO.ID -- Fakta di balik kasus mutilasi di Sleman, Yogyakarta diungkap Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY). Dua pelaku kasus ini berinisial W (29) dan RD (38). Korban seorang mahasiswa berinisial R usia 20 tahun.

Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengungkapkan bahwa antara korban dan pelaku saling kenal. Mereka tergabung dalam satu komunitas tidak wajar di media sosial.

"Salah satu pelaku datang ke Yogyakarta atas ajakan pelaku lain untuk menemui korban. Pelaku yang berdomisili di Yogyakarta menemui pelaku lain dari luar daerah Yogyakarta," beber Dirkrimum Polda DIY saat konferensi pers, Selasa (18/7) di Mapolda DIY.

Mereka kemudian berkumpul di lokasi atau indekos salah satu pelaku yakni Waliyin di wilayah Krapyak, Triharjo, Kabupaten Sleman. Korban dan pelaku yang tergabung dalam komunitas tidak wajar kemudian melakukan aktivitas kekerasan satu sama lain secara berlebihan.

Ketiganya diduga penyuka sesama jenis. Aktivitas tidak wajar yang diduga dilakukan yakni hubungan intim sesama jenis dengan kekerasan yang berlebihan. Akibat kekerasan berlebihan itu, korban meninggal dunia.

Kombes Pol FX Endriadi menambahkan, akibat korban tewas karena aktivitas kekerasan berlebihan, para pelaku panis. Mereka lalu memutilasi korban untuk menghilangkan jejak.

Pelaku membuang potongan tubuh korban ke sejumlah tempat agar sulit ditemukan. Termasuk upaya menghilangkan sidik jari korban dengan cara merebus bagian tubuh korban itu.

Setelah memutilasi tubuh korban, mereka sempat beristirahat. Kemudian pelaku Waliyin yang berdomisili di Yogyakarta kemudian melakukan survei tempat membuang potongan tubuh korban.

Pada sore hari, mereka membuang potongan tubuh korban di tempat-tempat terpisah yang telah disurvei sebelumnya.

Setelah selesai membuang korban, mereka kembali ke indekos Waliyin. Salah satu pelaku yang berasal dari Jakarta juga kemudian kembali ke daerah asalnya. (fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan