FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Kehadiran tiga bakal calon presiden (bacapres) di rakernas APEKSI berdampak pada elektoral mereka. Ini menjadi momen kepala daerah menjajaki arah dukungannya.
Analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) A Ali Armunanto, mengatakan kedatangan ketiga bacapres di Makassar pada ajang APEKSI tentu menjadikan peningkatan elektoral buat para bacapres yang hadir. Namun keberhasilan mereka membangun relasi dan konsolidasi politik menjadi penentu.
Namun Ali mengemukakan, bukan hanya kehadiran mereka pada kegiatan APEKSI yang mendongkrak elektoral.
Salah satu faktor yang berperan adalah latar partai para kepala daerah yang akan men-drive langkah ataupun pilihan politik mereka dalam pilpres.
Di sisi lain, dukungan politik dan pendanaan dari jejaring yang berada di belakang capres juga menjadi salah satu variabel kuat. Variabel lainnya yang juga berpengaruh adalah polarisasi politik nasional.
Di mana para kepala daerah akan mempertimbangkan kutub politik mana yang paling kuat dan memiliki potensi paling besar dalam pencapresan. Lalu variabel yang lain adalah jaminan kepastian ataupun keamanan karier politik mereka.
"Saya rasa variabel-variabel ini akan menentukan pilhan politik para bupati dan walikota dan hal tersebut bukan hal yang mudah untuk ditentukan dalam waktu yang singkat," kata Ali.
Namun, bisa jadi kata Ali, momen APEKSI di Makassar menjadi ajang bagi para bupati dan wali kota untuk menjajaki ke arah mana mereka akan menjatuhkan dukungannya. Termasuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan pilihan mereka.
Analis Politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Prianto menilai bahwa panggung politik yang disediakan forum Apeksi cukup meraih perhatian pemilih di Makassar. Masing-masing bacapres dan tim pemenangannya juga mengemas show force.
Bacapres yang berstatus pejabat negara mengintegrasikan kegiatannya dengan agenda pemerintahan. Relawan dan massa partai pun memanfaatkan momentum untuk konsolidasi.
"Beberapa gagasan hingga gimmick politik bacapres juga cukup impresif bagi pemilih," katanya.
Secara elektoral, ketiga bacapres kata Luhur berhasil membangun engagment dengan massa pendukungnya. Pengorganisasian relawan Anies lebih meriah, sehingga membawa euforia dukungan pemilih yang lebih besar.
Adapun Prabowo dan Ganjar, lebih pada konsolidasi internal, termasuk pada kepala-kepala daerah. Bukan dengan histeria dukungan massa.Namun, semua strategi itu dinilai punya efek yang elektoral.
"Tetap soal dukungan di bilik suara, masih ditentukan langkah-langkah politik selanjutnya," terang Luhur.(mum/dir)