FAJAR.CO.ID -- Royal wedding Jojo dan Luna menuai kontroversi di masyarakat. Penyelenggara pernikahan hewan yang mengusung tradisi adat Jawa bahkan mendapat somasi dari berbagai pihak.
Persatuan Pambiwara Indonesia (PEPARI) sekaligus Paguyupan Panatacara Yogyakarta (PPY) melayangkan somasi keras terhadap penyelenggara acara pernikahan Jojo dan Luna. Acara yang mengusung tradisi adat Jawa tersebut dianggap telah menghinakan budaya Jawa yang adiluhung.
"Kami mewkaili kawan-kawan melakukan somasi atas viralnya pernikahan anjing Jojo dan Luna yang tersebar di media YouTube," kata Ketua PEPARI sekaligus mewakili PPY, Abeje Janoko, dalam video diunggah di TikTok.
Sementara itu, Valentina Chandra dan Indira Ratnasari alias Nena selaku pemilik anjing Jojo dan Luna akhirnya muncul ke publik.
Valentina Chandra dan Indira Ratnasari alias Nena sekaligus mewakili penyelenggara acara royal wedding Jojo dan Luna yang viral di media sosial beberapa hari belakangan.
Acara royal wedding Jojo dan Luna yang digelar mewah menelan biaya hingga ratusan juta rupiah di bilangan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara, 14 Juli 2023.
Pernikahan hewan itu menuai kontroversi di masyarakat dianggap melecehkan budaya Jawa adiluhung. Tradisi pernikahan adat Jawa yang sakral malah digunakan ke acara pernikahan hewan.
Nena dan Valen pun mengungkap alasan membuat acara pernikahan hewan dengan menggunakan adat Jawa. Keduanya menyatakan tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan kebudayaan Jawa kepada para pecinta hewan. Namun sayangnya cara yang mereka lakukan kurang tepat.