FAJAR.CO.ID, MANCHESTER—Manajer Manchester United Erik ten Hag mendapat perlakuan berbeda terkait transfer dibandingkan dengan Jose Mourinho pada 2018.
Lima tahun lalu, transfer pemain menjadi masalah besar Jose Mourinho di Manchester United selama tur musim panas The Reds ke Amerika Serikat.
Susunan pemain dalam tur United 2018 silam sangat berantakan. Bahkan, Mourinho membawa sebagian pemain yang berbeda yang turun di musim Liga Premier.
Hanya lima orang dalam tur yang membuat lebih dari 20 penampilan musim itu, menyoroti betapa 'lemahnya' tim yang menghadapi Club America, San Jose Earthquakes, AC Milan, Liverpool dan Real Madrid ketika itu.
Sebagian dari masalah ini disebabkan oleh Piala Dunia 2018 di Rusia. Sukses Inggris ke semifinal membuat banyak anggota skuat senior MU yang telat bergabung di klub.
Namun, dalam beberapa kesempatan, Mourinho sudah mengungkap bagaimana petinggi MU tidak memberinya sarana untuk berinvestasi dalam skuat. Pada 24 Juli, manajer Portugal mengatakan tentang transfer: "Satu hal yang saya inginkan. Hal lain adalah apa yang akan terjadi."
Seperti dikutip Mirror, empat hari kemudian, Mourinho memperluas komentar tersebut: "Saya ingin memiliki dua pemain lagi. Saya pikir saya tidak akan memiliki dua. Saya pikir mungkin saya akan memilikinya. Itu mungkin.”
"Saya memberikan daftar lima nama kepada klub beberapa bulan yang lalu dan saya menunggu untuk melihat apakah mungkin memiliki salah satu dari pemain ini. Jika mungkin, jika tidak mungkin, tidak mungkin.
"Jika memungkinkan, bagus, jika tidak memungkinkan kami terus berjuang, bekerja dan percaya pada pemain yang kami miliki," tegasnya saat itu.
Hubungan kurang baik antara dewan direksi dan manajer terkait transfer terjadi selama bertahun-tahun. Namun, di bawah Erik ten Hag, dinamika berubah dan mulai bergeser.
Jika menengok ke belakang pada musim panas lalu, Ten Hag didukung untuk mendatangkan pemain yang diinginkannya.
Pembelian Lisandro Martinez adalah buktinya karena mantan pemain Ajax itu memecahkan rekor dalam hal perekrutan pemain di Old Trafford baru-baru ini.
Dia bukan nama yang mapan, sebaliknya, dia adalah seseorang yang dipercaya Ten Hag untuk melakukan pekerjaan di Liga Premier meskipun ada sorotan terkait posturnya.
Kritik itu sekarang tampak menggelikan karena penampilan pemain Argentina itu dengan cepat membuktikan bahwa Ten Hag benar.
Kini, Ten Hag sudah berhasil membawa pemain-pemain yang dia inginkan. Termasuk penandatanganan Mason Mount dan Andre Onana musim panas ini.
Jelas, kemajuan telah dibuat dari 2018 hingga 2023 dalam hal kontrol manajer atas pemain. Tapi, masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Bulan Januari lalu, kedatangan Wout Weghorst mengecewakan.
Tapi, tidak seperti tahun 2018, Ten Hag saat ini memiliki suara dan dia harus melangkah lebih jauh saat The Reds menuju Amerika Serikat. (amr)