Jateng Tak Masuk 5 Besar Tujuan Investasi, Bahlil Lahadalia: Saya Kira Butuh Inovasi

  • Bagikan
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman (BKPM) Bahlil Lahadalia saat bertemu dengan Menteri Investasi Arab Saudi Khalid A. Al-Falih. (Istimewa)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyindir Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo lantaran tidak menjadi 5 lokasi favorit investasi di Tanah Air.

Bahlil mengatakan Jawa Barat jadi lokasi paling digemari investor karena berhasil mengumpulkan penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada Kuartal II/2023. Tak hanya Jabar, ada lima lokasi yang termasuk favorit dengan raihan PMA dan PMDN terbesar.

"Total akumulasi PMA PMDN, nomor satu Jabar, tetap paten ini. Dua, DKI Jakarta, nomor tiga, Jatim Bu Kofifah, keempat Sulteng, kelima Banten," kata Bahlil dalam konferensi pers di Kantor BKPM Jakarta, Jumat (21/7).

"Jateng tidak termasuk 5 besar investasi. Memang kita harus kerja keras, tapi pelayanan promosi bagus, realisasinya belum maksimal," sambungnya.

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan realisasi investasi di Luar Pulau Jawa pada kuartal II/2023 masih terus mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp 182 triliun atau 52 persen dari total capaian realisasi investasi. Angka ini meningkat 15,9 persen dari periode yang sama di tahun 2022.

Sementara investasi di Jawa pada kuartal II/2023 tercatat sebesar Rp 167,8 triliun atau meningkat 15,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kemudian, untuk total realisasi investasi tertinggi masih dipegang oleh provinsi Jawa Barat dengan Rp 53,7 triliun, diikuti oleh Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebesar 43 triliun, Jawa Timur sebesar Rp 31,1 triliun, Sulawesi Tengah Rp 26,6 triliun, dan Banten Rp 24,9 triliun.

Meski begitu, Mantan Ketua HIPMI ini mengatakan bahwa butuh kerja keras dan inovasi bagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah agar bisa menjadi lokasi tujuan investasi. Namun, ia meyakini Jateng akan menjadi provinsi yang bagus karena ada Kawasan Ekonomi Batang.

"Butuh kerja keras lagi, butuh kolaborasi. Saya pikir butuh inovasi, kerja sama-sama, kita harus bangun kebersamaan. Saya pikir ke depan jateng akan menjadi provinsi yang bagus juga karena ada kawasan industri batang kan di sana," jelasnya.

Saat ditanya apakah pernyataan Bahlil menyindir Ganjar Pranowo dan menyebabkan dirinya tidak yakin bahwa investasi akan berkembang di tangan Calon Presiden (Capres) itu. Bahlil membantah karena tidak ada hubungannya investasi dengan capres-capresan.

"Apa urusannya, saya jadi gagal paham. Gini saya tadi menyampaikan data bahwa 5 besar provinsi investasi itu Jawa Tengah tidak termasuk, itu maksudnya tidak ada korelasinya dengan capres-capresan," tandasnya. (jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan