Jakarta, Ketua Umum PSSI Erick Thohir secara serius mengimplementasikan program kerja bidang perwasitan guna meningkatkan kualitas perwasitan dan kompetisi liga menjadi lebih baik.
Bersama operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB), Erick Thohir mendatangkan Instruktur FIFA Subkhiddin untuk melakukan program pelatihan Video Assistant Referee (VAR) yang rencananya VAR akan mulai diterapkan di Liga 1 pada Februari 2024.
Wasit berlisensi FIFA asal Bandung Oki Dwi Putra mengapresiasi Erick Thohir mengadakan program peningkatan kualitas sepak bola nasional terutama dari segi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perwasitan dengan mengadakan pelatihan VAR.
“Program dari Pak Erick Thohir ketua umum memang sangat bagus untuk para wasit dari segi SDM perwasitan sekarang yang lagi dibina istilahnya diberikan wawasan, knowledge kemudian wawasan tentang pengetahuan peraturannya yang ada di VAR,” ujar Oki, Jumat (21/7/2023).
“SDM-nya kan dituntut para wasit juga untuk bekerjasama dengan instruktur Pak Subkhiddin yang memberikan materi, jadi sangat positif karena ini merupakan bagian bentuk pengembangan sepak bola yang ada di Indonesia untuk kemajuan timnas juga,” imbuhnya.
Menurutnya, penerapan VAR juga merupakan tuntutan dari insan sepak bola agar keputusan dari wasit dapat meminimalisir timbulnya kontroversi, hal itu kemudian dijawab oleh Erick Thohir salahsatunya dengan menjalankan program tersebut.
“Tuntutan dari semua manajemen tim, kemudian insan sepak bola semua yang ada di Indonesia menuntut agar sepak bola kita lebih berkualitas, lebih maju lagi dengan banyak permasalahan agar semuanya clear dari segi keputusan wasit. VAR sangat bagus membantu pengembangan sepak bola di Indonesia,” paparnya.
Lanjut Oki mengatakan, meskipun nantinya VAR diterapkan, tetapi wasit yang memimpin jalannya pertandingannya tidak terlalu mengandalkan teknologi tersebut, keputusan terbaik tentunya datang dari kemampuan memahami rule of game agar memberikan keputusan yang tepat.
“Wasit pun jangan seenaknya mentang-mentang dia ada VAR dia mau seenaknya dalam artian keputusan dia ah ada VAR ini, gak tetaplah dia dari segi knowledge kemudian pengalaman dia juga harus bisa menentukan dan dia juga harus menjalankan tugas dengan baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut Oki mengatakan keputusan-keputusan yang objektif, bersih dan fair tetap berasal dari kepemimpinan wasit yang mumpuni.
Ia menjelaskan VAR hanya bagian dari alat untuk memberikan penilaian terhadap suatu keputusan yang dianggapnya masih menimbulkan keraguan.
“Karena misalnya ada keputusan yang salah dari seorang wasit ada keputusan yang ragu dari seorang wasit yang tidak terlihat ataupun sudut pandang yang tertutup makanya itu diminta lah VAR analisa itu betul apa tidak keputusan ini, di analisa di monitoring di ruangan itu yang ngasih tahu terhadap wasit,” jelasnya.
Oki yang pernah menjadi wasit terbaik pada Piala Presiden 2018 itu menegaskan keputusan yang terbaik tetap lah ditentukan dari kredibilitas dan integritas yang dimiliki dari seorang wasit.
“Keputusan wasit memakai VAR ada di momen di titik-titik tertentu kayak semacam pinalti atau tidak, keputusan bola itu masuk atau tidak Itu kan sangat kontroversi baru liat VAR. Tidak semua keputusan harus menggunakan VAR ada beberapa momen tertentu saja,” ucapnya.
Namun, dikatakan Oki, wasit harus dapat memanfaatkan secara maksimal penggunaan VAR untuk mendukung pengambilan keputusan yang terbaik.
Dijelaskan Oki tidak semua negara di Asia Tenggara seberuntung Indonesia dapat menggunakan VAR, tetapi Erick Thohir mampu memberikan fasilitas tersebut meskipun dengan harga yang cukup mahal.
“Tidak semua negara tidak semua federasi dia dapat melaksanakan dapat pengadaan VAR contoh di Malaysia pun belum saya rasa Asia Tenggara lah belum ada, dulu Thailand pun pakai lokal bukan yang punya FIFA,” urainya.
“Jadi manfaatkanlah ini adalah ilmu yang harus betul-betul dimanfaatkan sama para wasit sama elemen yang ada di perangkat yang terlibat dalam VAR itu harus betul-betul serius untuk melaksanakan,” lanjutnya.
Oki berharap ke depan setelah VAR diterapkan kualitas perwasitan dan liga di Indonesia akan lebih berkualitas.
“Mudah-mudahan ke depan dengan adanya pelatihan VAR ini, ada penerapan VAR, akan lebih baik lagi ke depan secara kualitas perwasitan maupun sepak bola kita bisa lebih maju lagi bisa meningkat,” tukasnya.