FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia Asrul Sani, memberikan respons soal antusias keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang menjemput kedatangan Presiden Jokowi.
Pada video yang beredar, keluarga korban tragedi Kanjuruhan melakukan penyambutan kedatangan Presiden Jokowi, dengan membentangkan foto anak-anak mereka yang menjadi korban dan beberapa poster.
"Saya yakin Pak Jokowi tak akan tersinggung apalagi marah ketika dalam kunjungannya ada warga masyarakat yang kehilangan nyawa anak atau keluarganya kemudian merasakan proses hukum yang tidak berkeadilan, kemudian membentangkan foto dan spanduk tuntutan keadilan," ujar Asrul Sani dalam keterangannya (25/7/2023).
Menurut Asrul Sani, petugas pengamanan baik TNI maupun Polri mestinya memberikan ruang yang lebih luas kapada masyarakat yang masih berduka tersebut.
"Seyogianya petugas pengamanan baik dari TNI dan Polri memberi ruang yang lebih luas kepada warga masyarakat yang masih terus berduka ini," ucapnya.
Sebagaimana pada video yang diteruskan Asrul Sani pada unggahan Twitter pribadinya, aparat TNI yang berjaga sampai tersulut emosinya menghadapi ibu-ibu yang hendak meminta keadilan kepada Jokowi.
"Adakah mereka membahayakan keselamatan dan keamanan Presiden Jokowi dan jajaran pejabat pemerintahan yang menyertainya," tukasnya.
Asrul Sani beranggapan, masyarakat tidak akan sampai melakukan hal seperti itu. Jelas masyarakat tidak akan membahayakan seorang Presiden. Mereka hanya menuntut keadilan.