FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemeriksaan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas izin ekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunannya, termasuk minyak goreng di Gedung Kejaksaan Agung, Senin (24/7/2023) berujung ricuh.
Ketua Umum Partai Golkar itu diperiksa tim penyidik Kejagung selama 12 jam. Setelah keluar gedung Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Airlangga langsung dikerubuni wartawan untuk menggali informasi terkait pemeriksaan dirinya.
Konfrensi pers malam itu hanya berlangsung singkat tanpa ada sesi tanya-jawab. Airlangga hanya menjawab bahwa dirinya diajukan 46 pertanyaan oleh penyidik.
Setelahnya ia tutup mulut kemudian berlalu menuju mobilnya Land Cruiser hitam dengan nomor polisi B 2585 SJI.
Saat itu awak media berdesakan untuk mengambil gambar dan mencoba untuk melemparkan pertanyaan lebih detail.
Aksi saling dorong antara wartawan dan beberapa pengawal Airlangga yang mengenakan kemeja putih dan kemeja batik tak terelakkan.
Oleh salah satu pengawal Airlangga, para wartawan mendapat ancaman dan kata-kata umpatan lantaran tak dibukakan jalan
Salah satu pengawalnya terdengar mengancam akan menembak.
"Woy buka jalan, gue tembak! tembak lo," ancam seorang oknum pengawal Airlangga kepada wartawan.
"Gob*k lu," teriaknya lagi.
Suasana pun semakin mamanas hingga akhirnya para wartawan terus mengejar mobil yang ditumpangi Airlangga hingga keluar dari gedung Kejagung.
