Demo Karut-marut PPDB Sekolah Negeri, HMI Bogor Minta Bima Arya Berhenti Membuat Konten Drama di Medsos

  • Bagikan
Potret salah satu poster yang dipasang para demonstran di pagar Balai Kota Bogor. Poster itu berisikan tentang sindiran untuk kinerja Pemkot Bogor dalam menyelesaikan permasalahan PPDB. Foto: Yogi Faisal/JPNN.com

FAJAR.CO.ID, KOTA BOGOR - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Bogor menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Bogor pada Kamis (27/7).

Para mahasiswa menuding Wali Kota Bogor Bima Arya tidak serius dalam membongkar oknum penyelenggara atau calo Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang terjadi di sejumlah sekolah negeri di Kota Bogor.

"Unjuk rasa hari ini sebetulnya buntut aksi-aksi sebelumnya yang dilakukan di KCD, Disdik dan Balai Kota Bogor beberapa waktu lalu," kata Sekum HMI MPO Cabang Bogor, Sirhan.

"Terakhir kami melakukan aksi unjuk rasa di Provinsi Jabar dengan tuntutan yang sama, bahwa proses PPDB Kota Bogor sedang mengalami masalah dan masalah yang ditimbulkan juga tidak berkesudahan sampai hari ini," tambah dia.

Menurut dia, sebenarnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sejauh ini sudah mengeluarkan sikap, akan menyelesaikan permasalahan PPDB yang terjadi di Kota Bogor.

Di seluruh Media Sosial (Medsos) begitu juga Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan hal yang serupa. Akan tetapi, faktanya permasalahan ini belum selesai dan terus mengalir, sehingga pihaknya menerka ada kemungkinan permasalahan ini akan dibiarkan begitu saja hingga hilang dengan sendirinya.

Mencegah hal itu terjadi, pihaknya melakukan aksi unjuk rasa untuk mendesak ada tindakan tegas yang dilakukan Pemkot Bogor, serta meminta Wali Kota Bogor Bima Arya berhenti membuat konten drama di Medsos, dan memberikan solusi terhadap segala permasalahan yang ada di Kota Bogor.

"Kalau pejabat mengeluarkan perkataan dan sikap seharusnya dibarengi dengan tindakan. Di medsos mengaku akan menyelesaikan masalah PPDB tetapi faktanya mana? Makanya kami mendesak supaya Bima Arya bukan hanya berbicara di media sosial (medsos), tetapi harus berbicara dengan tindakan dia karena mereka mempunyai kewenangan (membongkar percaloan PPDB)," ujar Sirhan.

Sekadar diketahui, aksi unjuk rasa yang dilakukan HMI MPO Cabang Bogor terkait persoalan PPDB di Kota Bogor ini bukan kali pertama.

Sebelumnya, mereka juga menggelar aksi unjuk rasa di Balai Kota Bogor pada Kamis, 13 Juli 2023 lalu. Dalam aksinya, para mahasiswa mendesak Wali Kota Bogor Bima Arya dapat mengusut tuntas temuan atas permasalahan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Bogor.

Ketua Umum HMI MPO Cabang Bogor, Irfan Yoga mengatakan serangkaian aksi sidak yang dilakukan Wali Kota Bogor Bima Arya hanyalah formalitas saja, dan tidak menghasilkan solusi bagi masyarakat Kota Bogor.

"Apa yang diperlihatkan Bima beberapa hari belakangan hanya sebatas mempertontonkan kebobrokan Pemkot saja," kata Irfan Yoga. "Sementara tim khusus yang dibentuk malah melibatkan lembaga-lembaga yang seharusnya diperiksa," sambung dia.

Atas itu, pihaknya mempertanyakan keseriusan Pemkot Bogor untuk menyelesaikan permasalahan PPDB ini, sebab pihaknya menduga pemerintah justru ikut terlibat dalam masalah itu karena tak kunjung diselesaikan.

"Kami ingin mendapatkan jawaban siapa yang menjadi penyebab terjadinya segala kecurangan PPDB ini. Miris sekali melihat dunia pendidikan di Kota Bogor yang dipermainkan seperti lelucon oknum tidak bertanggung jawab," ucap dia.

Oleh karena itu, dirinya mendesak dan menuntut Pemkot Bogor menyelesaikan permasalahan PPDB segera. Dia juga menuntut agar Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah II Jabar dan seluruh Kepala SMAN dan SMKN mundur dari jabatan.

"Kami ingin seluruh penegak hukum memeriksa secara menyeluruh KCD, pihak sekolah, dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil agar bertanggung jawab dengan masalah PPDB yang timbul serta menangkap dan memenjarakan mafia pendidikan di Kota Bogor," tutupnya. (jpnn/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan