FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kabur pada 18 Juli 2023 sekira pukul 03.30 Wita, satu di antara lima tahanan kabur Polsek Tallo masih dalam pengejaran Polisi.
Adapun empat tahanan lainnya dikabarkan telah dibekuk kembali oleh Unit Jatanras Polrestabes Makassar.
Berdasarkan informasi, titik paling jauh yang menjadi pelarian tahanan tersebut berada di Morowali, Sulawesi Tengah.
Pengamat Hukum Kriminal UIN Alauddin Makassar Rahman Syamsuddin, mendorong Kepolisian terus melakukan pengejaran terhadap tahanan tersebut.
"Terkait yang masih kabur, seyogyanya agar segera ditangkap," ujar Rahman kepada fajar.co.id, Kamis (27/7/2023) malam.
Dikatakan Rahman, jika tidak segera ditangkap, maka akan menimbulkan rasa takut dan rasa kurang aman di tengah masyarakat.
"Hal ini bisa menimbulkan rasa takut dan rasa kurang aman bagi masyarakat di kota Makassar," ucapnya.
Terkait kinerja Kepolisian, Rahman menuturkan mesti ada evaluasi yang dilakukan. Khususnya, di Polsek Tallo.
"Khusus Polsek Tallo agar segera dievaluasi. terutama ruangan tempat tahanan yang ada," tukasnya.
Dia menilai, masih banyak kelemahan yang muncul sehingga ada cela yang dilihat tahanan. Dan pada akhirnya memanfaatkan situasi lalu kabur.
"Apalagi petugas yang berjaga lalai dalam memantau kondisi tahanannya dan mudahnya alat pemotong jeruji masuk sehingga tahan bisa kabur," tandasnya.
Rahman berpikir, untuk perkotaan seperti Makassar para tahanan disatukan pada satu tempat agar mudah dipantau dengan baik.
"Ada baiknya untuk diperkotaan tahanan disatukan pada satu tempat tertentu seperti rutan agar mudah dipantau dengan baik," katanya.
"Polsek fokus pada prinsip melindungi, menjaga, mengayomi masyarakat," kuncinya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak lima tahanan Polsek Tallo kota Makassar dikabarkan kabur usai menggergaji teralis jendela sel.
Kelima tahanan yang terjerat kasus penganiayaan dan pengancaman itu melarikan diri saat melihat situasi di Mapolsek Tallo sepi.
Dari kelima tahanan kabur itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, satu di antaranya telah berhasil ditangkap kembali.
Diceritakan Ngajib, para tahanan itu mendapatkan gergaji besi dari Pekerja Harian Lepas (PLH) yang setiap hari membersihkan di Polsek Tallo.
Hal itu ditegaskan Ngajib berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pihaknya terhadap 12 anggota Polsek Tallo dan dua PLH.
"Kami telah memeriksa 16 orang, dua di antaranya PLH," ujar Ngajib di Mapolsek Tallo, Rabu (19/7/2023) malam.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Ngajib, tahanan yang melarikan diri itu mendapatkan gergaji besi dari PLH.
"Gergaji besi yang dimiliki tahanan berasal dari dua orang yang melakukan pembersihan kantor. Jadi ada PHL, dia lah yang menyiapkan gergaji," tegas Ngajib. (Muhsin/Fajar)