FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Deputi Bakomstra Partai Demokrat Cipta Panca Laksana mengungkit pernyataan lama Loyalis Presiden Joko Widodo, Denny Siregar yang disebutnya telah membodohi pengikutnya.
Hal itu terkait dengan analisis Denny Siregar soal Tesla yang akan memilih membangun pabrik di Indonesia dibandingkan India.
“Ngakak ngelihat gaya pakar ekonomi kelas dunia dan akhirat @Dennysiregar7 ngedobolin pengikutnya, wkwkwkwk,” kata Panca Paksana, Rabu, (26/7/2023).
Sebelumnya, dalam video yang tayang dalam YouTube Cokro TV pada 23 Mei 2022 lalu, Denny Siregar mengatakan, Indonesia meskipun sebagai sebuah negara, sebenarnya adalah sebuah perusahaan besar. Presiden adalah COO negara yang menjalankan negara sebagai sebuah perusahaan. Elon Musk adalah COO dari sebuah perusahaan swasta besar dan internasional.
Dia menyebut pertemuan Presiden Jokowi dengan Elon Musk harusnya dilihat sebagai pertemuan COO, tidak melihat kasta yang lebih tinggi.
Loyalis Jokowi menyindir pihak India yang hanya mengirimkan menterinya untuk bertemu Elon Musk.
“Kalau melihat dari kacamata oposisi yang menempatkan presiden lebih tinggi dari COO perusahaan multinasional, nasibnya kayak India itu,” tuturnya.
“Nggak ada kesepakatan yang terjalin karena birokrasi. Nggak ada keputusan yang bisa diambil karena Menteri itu bukan pengambil keputusan. Mereka hanya bawahan presiden. Inilah yang diprotes India kepada pemerintahnya. Karena Elon Musk lebih tertarik ke Indonesia karena presiden Jokowi itu tidak birokratis. Bayangkan kalau perusahaan Elon Musk jadi berdiri di India berapa puluh ribu tenaga yang terserap disana. Dan itu akan mengurangi kemiskinan India,” sambungnya.