LaNyalla Mattalitti Sebut Wajah Politik Bangsa Ini Semakin Liberal

  • Bagikan
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

"Kita milih pemimpin dengan sistem One man One vote. Suara kiai dan ulama, dihitung sama dengan suara santri yang baru belajar agama.
Sistem Syuro yang merupakan hasil rancangan para pendiri bangsa hilang. Karena sejak era reformasi, sudah tidak ada lagi MPR sebagai lembaga tertinggi negara yang menjadi wadah penjelmaan rakyat," katanya.

Lanjut dia, demokrasi saat ini menjadi hegemoni partai politik dengan biaya mahal. Sehingga melahirkan bandar-bandar Oligarki ekonomi yang membiayai Oligarki politik.

"Calon pemimpin bangsa hanya diuji melalui popularitas dan elektabilitas. Padahal itu dibentuk melalui media massa dan diframing lembaga-lembaga survei.
Kemudian diresonansi para buzzer di media sosial dengan narasi-narasi saling hujat atau takliq buta puja-puji. Akibatnya rakyat akan terbelah, dan selalu disodori realitas-realitas palsu," paparnya.

Menurut LaNyalla, hal itu sama sekali tidak mencerminkan negara yang beragama. Di negeri ini berdiri jutaan masjid
dan musholah, namun sistem bernegara yang ditempuh justru meninggalkan nilai-nilai luhur yang dirumuskan para pendiri bangsa.

"Oleh karena itu, marilah kita gunakan momen peresmian masjid ini sebagai muhasabah. Kita lakukan koreksi diri dan koreksi perjalanan bangsa. Marilah kita satukan tekad untuk kembali ke sistem bernegara yang dirumuskan para pendiri bangsa. Sistem bernegara yang tidak meninggalkan Pancasila," ajaknya.

Sementara itu dalam sambutannya Pimpinan Ponpes Mardhotillah yang merupakan penasehat pembangunan masjid, Ustadz Muhammad Maliki Muhadi menyampaikan rasa terima kepada LaNyalla yang sudah meresmikan Masjid Nurul Arif.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan