Beringas saat Menebas Korbannya, Coppeng Terlihat Ciut saat Memakai Baju Tahanan

  • Bagikan
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar Iptu Firman (kiri), Coppeng (tengah), dan Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto (kanan).

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sangar dan beringas saat melakukan penganiayaan dengan menggunakan parang, Tasri alias Coppeng (31) terlihat ciut saat memakai baju tahanan.

Coppeng harus berurusan dengan Polisi usai melakukan penganiayaan berat terhadap seorang buruh harian di Jalan Pelelangan Pelabuhan Paotere, Makassar, kemarin.

Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto mengatakan, pelaku melancarkan aksinya saat korban sementara melakukan pembongkaran di pelabuhan Paotere.

"Tepatnya di atas Kapal Pengangkut ikan yang sedang melakukan pembongkaran di Pelabuhan Paotere, Coppeng menganiaya korban atas nama Ikrah Mullah," ujar Yudi saat ekspose di Mapolres Pelabuhan Makassar, Selasa (1/8/2023) siang.

Tambahnya, saat melakukan penganiayaan tersebut, Coppeng menggunakan sebilah parang. Membuat korban mengalami luka serius pada beberapa bagian tubuhnya.

"Korban mengalami luka pada bagian pipi sebelah kiri, lutut sebelah kiri, dan jari jempol tangan kiri putus akibat terkena parang," ungkapnya.

Diceritakan Yudi, ihwal penganiayaan tersebut dikarenakan Coppeng yang merupakan preman di wilayah tersebut meminta ikan kepada korban.

Namun, korban enggan memberikan apa yang diminta Coppeng. Hal tersebut membuatnya geram kemudian pulang ke rumah mengambil parang.

"Lalu dia kembali dan menyerang korban," tukasnya.

Atas perbuatannya, kata Yudi, Coppeng dijerat Pasal 351 ayat 2 KUHPidana.

"Diancam dengan hukuman penjara selama-lamanya atau (minimal) lima tahun," kuncinya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pria bernama Ikrah Mullah (29) di Makassar terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit usai menjadi korban penganiayaan.

Berdasarkan informasi yang terima, Ikrah dianiaya dengan menggunakan parang di Pelabuhan Potere, Kecamatan Ujung Tanah, kota Makassar, Minggu (30/7/2023) pagi.

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya saat ditemui mengatakan, awalnya korban sementara membongkar ikan di atas kapal.

"Sekitar pukul 08. 00 Wita korban sementara membongkar ikan diatas kapal, kemudian pelaku naik ke atas kapal dan meminta ikan," ujar dia.

Tambahnya, korban saat dimintai oleh pelaku, enggan memberikan ikan karena mengaku dirinya juga mendapatkan ikan.

"Korban mengatakan enak sekali kamu minta ikan, kita saja yang kerja belum dapat ikan," ucapnya mengikuti gaya bicara korban.

Pelaku yang tersulut emosi, kata dia, turun dari kapal dan pergi mengambil sebilah parang.

"Pelaku mengatakan, tunggu kamu saya lapor kemudian turun dari kapal dan pergi, berselang sekitar 30 menit pelaku naik lagi ke atas kapal sambil memegang parang yang sudah terhunus," tukasnya.

Tambahnya, pelaku kemudian menebas korban yang sementara membongkar ikan.

Korban yang berusaha membela diri, lanjut dia, menangkis parang pelaku sehingga mengenai tangannya.

"Korban menangkis parang pelaku dan mengena ibu jari sebelah kiri (ibu jari sebelah kiri putus), kemudian pelaku menebas wajah korban dan mengena mulut sebelah kiri yang mengakibatkan luka robek," ungkapnya.

Setelah itu, dia menuturkan, pelaku lompat dari atas kapal dan melarikan diri bersama rekannya yang kabarnya telah menunggu tidak jauh dari kapal.

"Setelah itu pelaku lompat dari atas kapal dan langsung melarikan diri," tandasnya. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan