FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Pertumbuhan arus barang melalui ekspor dan impor, tumbuh positif di semester I 2023. Khususnya arus barang nonpeti kemas, di angka 156,87 persen secara yoy.
PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo Regional 4 mencatat peningkatan yang cukup signifikan pada kinerja arus barang nonpeti kemas yang ke luar dan masuk dari seluruh pelabuhan kelolaan.
Meningkatnya nilai ekspor dan impor khususnya yang melalui Pelabuhan Makassar pada Maret 2023, diduga menjadi pemantik. Utamanya pada pertumbuhan arus barang yang keluar masuk dari pelabuhan hub dan terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, ekspor Sulsel mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Yaitu terjadi peningkatan sebesar 31,60 persen pada Maret 2023, dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Kepala BPS Sulsel, Aryanto mengatakan, ekspor Maret 2023 di Sulsel mencapai USD194,29 juta. Meningkat signifikan dibandingkan dengan Maret 2022 sebesar 31,60 persen. Sementara impor pada Maret 2023 sebesar USD79,81 juta.
"Berarti neraca perdagangan Sulsel mengalami tren surplus sebesar USD114,48 juta," tutur Aryanto, Senin, 31 Juli.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman memaparkan, Pemprov Sulsel terus mendorong peningkatan penjualan hingga ekspor ke luar negeri terhadap produk-produk dari Sulsel.
"Kita terus mendorong bagaimana peningkatan ekspor. Termasuk bagi produk UMKM," ujarnya.
Sudirman berharap, peningkatan ekspor ini sekaligus terjadinya surplus, sehingga dapat mendorong dalam kelancaran perputaran perekonomian di Sulsel.
Regional Head 4 Pelindo, Enriany Muis menyebut, rerata semua lini bisnis Pelindo di Regional 4 mengalami peningkatan di semester I 2023.
"Dibandingkan dengan semester I 2022, peningkatan yang cukup besar terjadi pada arus barang nonpeti kemas yakni sebesar 156,87 persen," tuturnya.
Enriany menambahkan, pada semester I 2022 arus barang nonpeti kemas di Pelindo Regional 4 sebanyak 13.752.618 ton per meter kubik. Pada periode yang sama tahun ini jumlah tersebut meningkat jadi 21.573.931 ton per meter kubik.
Selanjutnya, untuk arus penumpang, kapal, dan peti kemas juga mengalami pertumbuhan. Yakni masing-masing sebesar 123,54 persen, 110,90 persen, dan 101,13 persen.
Pertumbuhan arus penumpang di semester I 2023 masing-masing menjadi sebanyak 3.259.657 orang, arus kapal menjadi 208.955.107 Gross Tonnage (GT), dan arus peti kemas menjadi 1.072.305 TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit, yaitu satuan kapasitas kargo).
Divison Head Operasi Pelindo Regional 4, Yusida M Palesang menuturkan, lima besar pelabuhan di Regional 4 yang jumlah arus barang nonpeti kemas juga meningkat di semester I 2023. Yakni Pelabuhan Balikpapan, kemudian Pelabuhan Makassar, menyusul Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Parepare, dan Pelabuhan Samarinda.
Sedangkan untuk peti kemas, pelabuhan yang menduduki peringkat teratas dengan arus peti kemas tertinggi yakni TPK New Makassar 1 atau yang sebelumnya bernama Terminal Petikemas Makassar (TPM), sebanyak 200.903 TEUs. Lalu Pelabuhan Samarinda sebanyak 153.190 TEUs, kemudian menyusul TPK New Makassar 2 atau sebelumnya Makassar New Port (MNP) sebanyak 130.761 TEUs, TPK Bitung 121.991 TEUs, dan PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) sebanyak 96.483 TEUs.
Pihaknya berharap, tahun ini Pelindo Regional 4 dapat mencapai kinerja yang telah ditetapkan Perseroan.
"Semoga kinerja Pelindo Regional 4 tahun ini bisa mencapai target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Bahkan harapannya bisa lebih dari target RKAP yang telah ditetapkan," pungkas Yusida. (*/fajar)