"Kompensasi yang dibayar dan terutang pada manajemen kunci dan dewan komisaris pada periode yang berakhir 31 Desember 2022 masing-masing sebesar US$23,9 juta dan US$46,8 juta ," seperti laporan keuangan Pertamina.
Nah, mengacu data laporan keuangan itu, diasumsikan total anggaran kompensasi yang digelontorkan Pertamina ke dewan komisarisnya sebesar US$46,84 juta atau Rp707,76 miliar. Angka tersebut meningkat hampir dua kali lipat atau 192 persen dari nilai kompensasi tahun sebelumnya sebesar US$16,04 juta atau Rp242,48 miliar.
Jumlah komisaris Pertamina sebanyak tujuh orang, termasuk Ahok sebagai komisaris utama. Apabila dibagi rata, tiap dewan komisaris diasumsikan mendapat Rp101,10 miliar per tahun. Dengan demikian, dalam sebulan, kompensasi yang diterima dewan komisaris Pertamina, termasuk Ahok diperkirakan berada pada kisaran Rp8,42 miliar.
Dari sinilah perhitungan yang memunculkan kabar gaji komisaris utama Pertamina sebesar Rp8,3 miliar per bulan. Belum ada tanggapan resmi dari Pertamina maupun Ahok terkait kabar ini. (fajar)