Begini Kondisi Bocah 3 Tahun Usai Dipukul Oknum Dokter di Makassar

  • Bagikan
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Pemerintah Kota Makassar, Muslimin.

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Pemerintah Kota Makassar, Muslimin, menyebut, pihaknya telah turun tangan pada kasus bocah tiga tahun yang ditempeleng oknum dokter.

Saat ditemui awak media, Muslimin mengatakan telah memberikan upaya pemulihan dan rehabilitasi terhadap bocah berinisial A (3).

"Di upaya pemulihan, rehabilitasi kita sudah lakukan, kita lakukan assesment terhadap anaknya," ujar Muslimin, Rabu (2/8/2023).

Sementara untuk orangtuanya, telah dilakukan assessment dan diberikan layanan konseling psikologis untuk pemulihan.

"Dua orang tuanya sudah kita lakukan assesment dan kita sudah berikan kayanan konseling psikologis untuk pemulihan," ucapnya.

Dijelaskan Muslimin, pada kasus tersebut, A tidak direhabilitasi dengan alasan masih ada kedua orangtuanya yang memberikan pendampingan.

"Tidak, karena kedua orang tuanya ada," kata Muslimin.

Sementara itu, kata dia, saat ini kondisi A perlahan membaik. Meskipun tidurnya masih terganggu dan masih ada rasa trauma yang tertanam.

"Anaknya tidurnya kurang bagus. Bagi kami ada permasalahan yang ditimbulkan oleh kasus itu," kuncinya.

Sebelumnya, heboh di Media Sosial (Medsos) rekaman CCTV seorang bocah tiga tahun menjadi korban penganiayaan pengunjung warkop.

Berdasarkan informasi yang diterima fajar.co.id, kejadian itu terjadi di salah satu warkop di Jalan Toddopuli, Kecamatan Panakkukang, kota Makassar, Kamis (27/7/2023) sekitar pukul 23.00 Wita.

Bapak korban bernama Agung (27) saat ditemui mengatakan, pelaku merupakan salah satu pengunjung yang hampir setiap malam di warkop tersebut.

Pelaku, kata dia, merupakan seorang pejabat rumah sakit Bahagia Jalan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini.

Sekadar diketahui, warkop tersebut merupakan milik Agung yang merupakan ayah dari korban berinisial A (3).

"Itu pelaku, mereka main catur di sini, kumpul di sini, saya pegang anakku, tapi terlepaski dari tanganku, naambil itu kuda catur," ujar Agung kepada fajar.co.id, Sabtu (29/7/2023).

Tambahnya, saat A mengambil kuda catur, pelaku melayangkan tamparannya tanpa ampun. Membuat A terpental ke lantai.

"Langsung natampar, sampainya jatuh. Pas jatuh tertumbuk di sini di kursi. Lukanya, ada sedikit di bibir karena benturan di kursi," ungkapnya.

Karena tidak ingin memperkeruh suasana, Agung mengaku dirinya telah meminta maaf atas apa yang dilakukan anaknya.

"Saya bilang, saya minta maaf pak, saya aturan kembali meja caturnya. Tapi dia tidak berhenti bentak-bentak terus," tukasnya.

"Segala macam dia bilang, intinya dia bentak-bentak. Balik semua pengunjung warkop bertanya kenapa," sambung dia.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan