Bela Rocky Gerung, Fahri Hamzah: Presiden Harus Dikritik Bahkan Dimaki

  • Bagikan
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah. Foto: Instagram

Dari kisah itu, Fahri mengatakan. Sudah jadi risiko yang pasti akan dikritik jika jadi seorang pemimpin atau politisi. Karenanya, tiap pemimpin mesti siap untuk itu.

“Jadi maksudnya itu pemimpin harus berjiwa besar. Kalau politisi ya dia harus punya pengertian bahwa ada resiko, banyaknya risiko politik yang dihadapi aja. Kalau ngak mau punya resiko politik jangan jadi politisi,” pungkasnya.

Sebelumnya, pengamat politik Rocky Gerung dalam acara Aliansi Aksi Sejuta Buruh Siap Lawan Omnibus Law menyindir keras Presiden Jokowi.

Dia menyebut Jokowi berusaha keras untuk mempertahankan legasinya.

“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa. Nggak ada yang peduli nanti. Tetapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacynya tuh,” kata Rocky.

Rocky juga menyentil Eks Gubernur DKI Jakarta itu yang nawarin IKN di China.

“Dia masih pergi ke China. Dia nawarin IKN. Dia masih mondar-mandir dari koalisi ke koalisi lain. Untuk mencari kejelasan nasibnya tuh. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak pikirin nasib kita,” ucapnya.

“Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan yang pinter. Dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi bajingan yang tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut. Ajaib, bajingan tapi pengecut. Jadi teman-teman kita harus lantangkan ini,” sambung Rocky.

Rocky Gerung menjelaskan pernyataannya yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo merupakan pandangan politik pribadi.

“Orang untuk mengucapkan sesuatu kenapa dilarang. Saya berhak untuk mengajukan pandangan politik saya,” kata Rocky Gerung dalam channel YouTubenya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan