LRT Jabodebek Awalnya Dipandang Proyek Mustahil, Kereta Tanpa Masinis

  • Bagikan
uji coba LRT Jabodebek

FAJAR.CO.ID -- Uji coba keselamatan LRT Jabodebek masih terus dilakukan sebelum dilakukan uji coba ke masyarakat. Pengujian seluruh sistem pada kereta untuk memastikan keselamatan dan keamanan moda transportasi berbasis rel ini.

Pengujian lanjutan ini merupakan usul Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk memastikan keselamatan penumpang. Pengujian ini yang membuat rencana uji coba operasional LRT Jabodebek tertunda.

Budi Karya Sumadi meninjau langsung proses uji coba LRT Jabodebek, Sabtu (29/7) lalu. Dia menilai sistemnya sudah semakin baik dibanding pengujian sebelumnya.

Semua kelemahan pada sistem, kata Budi, telah diminta kepada operator agar diperbaiki. Dia ingin memastikan aspek keselamatan telah terpenuhi sebelum LRT Jabodebek mulai beroperasi secara komersial.

Budi mengatakan uji coba akan dilakukan hingga lima hari sebelum 18 Agustus 2023. Jika uji coba lancar, operasional LRT Jabodebek secara komersial dapat dilakukan pada perayaan HUT ke-78 Kemerdekaan RI.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkap sejumlah masalah pada proyek LRT Jabodebek. Salah satunya ketiadaan integrator system pada proyek LRT Jabodebek.

Tiko mengungkapkan, saat pertama kali menangani proyek ini, LRT Jabodebek tidak memiliki integrator system atau penghubung. Padahal, proyek-proyek besar pada umumnya akan memiliki sistem integrator agar pengerjaannya dapat berjalan dengan optimal.

Pada akhirnya, Tiko membentuk Project Management Office (PMO) untuk LRT Jabodebek. PMO ini yang juga berfungsi sebagai penghubung antara komponen-komponen yang terlibat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan