"PT Indosat untuk bagian konektivitas," urai Tiko dalam acara InJourney Talks secara daring, Selasa (1/8).
Kurangnya koordinasi antarkomponen pada proyek ini juga menimbulkan masalah lain. Bahkan, pihak Siemens sempat mengeluh karena 31 rangkaian kereta yang dibuat oleh Inka memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.
Dimensi, berat, kecepatan, hingga pengereman kereta-kereta tersebut berbeda-beda satu sama lain.
"Akibatnya, sistem software harus diperlebar toleransinya sehingga cost-nya pun naik," katanya.
Menteri BUMN, Erick Thohir sempat mengusulkan untuk mengganti konsep operasi LRT Jabodebek menjadi kereta menggunakan masinis akibat kesalahan itu. Namun, seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam proyek ini masih yakin dapat menyelesaikan LRT Jabodebek dengan sistem otomatis.
"Ternyata setelah ketelatenan selama 3,5 tahun, barangnya jadi juga. Ini merupakan effort yang tingkat kedetailannya sangat tinggi dan sangat melelahkan," jelasnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengemukakan, sebelum pengoperasian komersial, uji coba keselamatan secara komprehensif perlu dilakukan pada LRT Jabodebek.
Uji coba keselamatan ini sangat penting, karena LRT Jabodebek menggunakan sistem Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem kereta ini memungkinkan berjalan tanpa masinis.
Erick mengakui, sistem baru pada perkeretapaian ini dapat menimbulkan persepsi negatif hingga ketakutan pada masyarakat untuk menggunakan moda transportasi ini.
Namun, Erick meyakini bahwa persepsi negatif atau ketakutan pada sistem kereta yang berjalan tanpa masinis bisa terbentuk kalau tidak ada uji coba keselamatan sebaik mungkin.