Makanan dan Minuman Pemicu Stroke, Waspada!

  • Bagikan
Ilustrasi stroke

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Seorang ahli saraf, Dr. Christopher DeSimone, menjelaskan bahwa stroke adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan penanganan sesegera mungkin.

Semakin cepat seseorang menerima perawatan setelah gejala pertama kali muncul, semakin besar kemungkinannya untuk pulih dengan baik.

Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu atau terputus, biasanya akibat pecah atau tersumbatnya pembuluh darah.

Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan memengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara, bergerak, atau berpikir jernih.

Beberapa penyebab stroke antara lain: penyakit arteri koroner (PJK), tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas dan kurang olahraga.

Makanan dan minuman tertentu dapat meningkatkan risiko stroke jika dikonsumsi secara berlebihan atau teratur.

Beberapa contoh makanan dan minuman yang dapat memicu stroke antara lain:

  1. Makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, seperti daging merah berlemak, mentega, dan makanan olahan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans.
  2. Makanan tinggi garam, seperti makanan olahan, fast food, snack asin, dan salad dressing.
  3. Makanan tinggi gula, seperti minuman bersoda, permen, kue manis, dan makanan olahan.
  4. Minuman beralkohol berlebihan, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko stroke.
  5. Minuman berenergi, yang mengandung kafein dan bahan lain yang dapat memicu tekanan darah tinggi dan memperparah kondisi kesehatan yang ada.
  • Cara Mencegah Stroke Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit yang sering disebut sebagai salah satu penyakit pembunuh nomor satu di dunia ini.
  1. Menjaga tekanan darah dan gula darah dalam batas normal.
  2. Berhenti merokok.
  3. Mengurangi konsumsi alkohol.
  4. Pertahankan berat badan yang sehat dan aktivitas fisik yang teratur.
  5. Makan makanan yang sehat dan hindari makanan yang tinggi kolesterol.
  6. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda memerlukan pengobatan untuk kondisi kesehatan tertentu yang dapat meningkatkan risiko stroke.
  7. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Bahaya Stroke Stroke dapat menyebabkan kerusakan otak yang serius dan memengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara, bergerak, atau berpikir jernih. Beberapa bahaya stroke antara lain: • Kematian : Jika stroke tidak ditangani atau ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat menyebabkan kematian. • Hilangnya fungsi otak: Stroke dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan mengurangi kemampuan seseorang untuk berbicara, bergerak atau berpikir jernih. • Kecacatan: Stroke dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang, seperti kehilangan penglihatan, kehilangan pendengaran, kehilangan kemampuan untuk berjalan, atau kehilangan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. • Risiko stroke berulang: Orang yang pernah mengalami stroke berisiko lebih besar mengalami stroke lagi di masa depan.
  • Masalah psikologis: Stroke juga dapat menyebabkan masalah psikologis, seperti depresi, kecemasan, dan stres.

Penting untuk diingat bahwa stroke dapat terjadi pada siapa saja, termasuk orang yang sehat dan aktif.

Oleh karena itu, mengambil tindakan pencegahan ini dapat membantu mengurangi risiko terkena stroke.

Jika Anda memiliki gejala stroke, segera cari pertolongan medis karena pengobatan yang cepat dapat membantu meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan kemungkinan pemulihan yang berhasil.

Segera periksakan diri Anda bila ada keluhan terkait masalah kesehatan. (Elva/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan