Filmnya Soal Dampak Proyek 10 Bali Baru Dilarang Diputar di Labuan Bajo, Dandhy Laksono: Ini Kesekian Kalinya

  • Bagikan
Poster film Dragon For Sale (Sumber: Instagram @dandhylaksono)

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Kegiatan nonton film dokumenter ‘Dragon For Sale’ mesti dibatalkan pemutarannya. Setelah Polres Manggarai Barat menolak memberikan izin kegiatan.

Kegiatan nonton film itu rencananya digelar dua hari, Jumat 4 Agustus 2023 hingga Sabtu 5 Agustus 2023. Dengan konsep bioskop warga atau terbuka untuk umum.

Film yang digadap oleh Jurnalis Investigasi Dandhy Laksono ini bukan pertama kalinya dilarang diputar. Saat KTT ASEAN, Mei 2023, komunitas Rumah Tenun di Labuan Bajo menggelar Bioskop Warga. Namun polisi meminta panitia membuat pernyataan mendukung KTT ASEAN.

“Permintaan itu ditolak. Bukan hanya karena film ‘Dragon for Sale’ tak ada urusan dengan KTT ASEAN atau even kenegaraan apapun, juga karena permintaan itu di luar urusan dan wewenang polisi,” kata Dandhy dikutip dari unggahannya di Instagram, Sabtu (5/8/2023).

“Ini adalah kesekian kalinya faktor polisi menjadi kendala bagi masyarakat untuk menikmati film dokumenter dan mendiskusikannya secara terbuka di ruang publik,” ujar Dandhy.

Ia menjelaskan, film ini adalah film dokumenter tentang dampak proyek ‘10 Bali Baru’ bagi masyarakat Flores dan Lombok. Terutama pada Labuan Bajo dan kawasan Taman Nasional Komodo yang ditetapkan sebagai kawasan pariwisata ‘super premium’ oleh pemerintah.

“Film ini telah diriset dan memulai perekaman sejak 2019, ketika 2.000 warga Pulau Komodo terancam dipindahkan untuk kepentingan industri wisata,” jelasnya.

Film ini tersebut merupakan kolaborasi tim Ekspedisi Indonesia Baru (jurnalis), komunitas Sahabat Flores (content creator dan pelaku wisata), dan Sunspirit (organisasi penelitian).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan