FAJAR.CO.ID -- Pengakuan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono tentang pengelolaan Jakarta International Stadium atau JIS dan Taman Ismail Marzuki atau TIM salah sejak lahir berbuntu panjang. Muncul desakan untuk mencopot Sekda DKI Jakarta.
Sebelumnya, Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengungkap karut marut pengelolan JIS, TIM, Equesterian, dan Velodrome oleh BUMD PT Jakarta Propertindo. Pembangunan JIS dan TIM yang menjadi tugas PT Jakarta Propertindo (Jakpro) disebut salah sejak lahir sehingga tidak pernah membagikan dividen ke Pemprov DKI Jakarta.
Usulan mencopot Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono karena pengakuannya yang menyebut JIS dan TIM salah sejak lahir, datang dari anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS, Suhud Aliyudin. Dia meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengevaluasi Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono.
"Saya ingin mempertanyakan pernyataan saudara Sekda muncul di media ramai yang banyak dimuat di media bahwa pembangunan sejumlah sarana seperti JIS, TIM, Equestrian, dan Velodrome itu sudah salah sejak lahir. Saya kira ini pernyataan yang perlu kami pertanyakan atau saya pertanyakan sebagai anggota dewan atau wakil masyarakat," kata Suhud saat melakukan interupsi dalam rapat paripurna pengesahan RAPBD 2024 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS itu menilai
pernyataan Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono kontradiksi dengan pembangunan di Jakarta yang sudah melalui proses yang panjang.