FAJAR.CO.ID -- Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan terus menyuarakan narasi perubahan kendati kerap disebut tidak laku dijual. Anies menegaskan empat sektor kebijakan yang bakal dirombak bila terpilih jadi presiden RI.
Narasi perubahan itu kembali disuarakan oleh Anies antara lain di hadapan kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat melakukan safari politik di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/8).
Di hadapan kader dan simpatisan PKS, Anies menyebut ada empat prioritas kebijakan pemerintahan saat ini yang bakal dirombak. Keempat kebijakan itu yakni sektor pendidikan, kesehatan, pangan, dan lapangan kerja.
Anies mengurai satu persatu alasan bakal merombak kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.
Kebijakan pertama yang bakal dirombak terkait harga pangan. Anies menilai harga pangan saat ini mahal dan akan dibuat menjadi lebih terjangkau.
Kebijakan kedua yang tak kalah penting untuk dirombak, beber Anies, adalah sektor pendidikan. Anies mengkritik sulitnya anak-anak mengakses pendidikan berkualitas.
Akses pendidikan berkualitas akan menjadi prioritas apabila terpilih menjadi presiden. Anak-anak Indonesia harus mendapatkan akses pendidikan berkualitas agar bisa belajar secara tuntas.
Masalah yang terjadi saat ini, bangku sekolah pun tak cukup. Jumlah bangku per tingkat pendidikan tak sama.
"Ini yang akan diubah dan pendidikan menjadi prioritas utama, menghadirkan pendidikan yang berkualitas hingga tuntas,” urainya.
Lalu sektor ketiga yang akan dirombak kebijakannya adalah biaya kesehatan yang mahal.
Menurutnya, negara harus hadir di tengah rakyatnya untuk memastikan semua kalangan bisa mendapatkan fasilitas kesehatan.
Kemudian kebijakan terkait penyediaan lapangan kerja. Anies menegaskan, harus ada solusi lapangan kerja bagi
penduduk usia produktif.
Tidak bisa sekadar menyebut Indonesia bonus demografi hingga 2030 mendatang.
"Banyak anak muda lulus sekolah dan kuliah tapi sulit cari kerja, sulit lapangan pekerjaan. Jadi harus diubah dan disiapkan lapangan pekerjaan, sehingga mereka yang sudah sekolah dapat bekerja dan memiliki kesempatan untuk sejahtera," kata dia.
Dari keempat narasi perubahan yang diusung, Anies tidak memaparkan strategi untuk membawa perubahan bagi keempat sektor itu.
Namun, dia menyebut perubahan tidak sekadar mengganti orang di pemerintahan maupun di legislatif, melainkan adanya perubahan keadilan bagi Indonesia.
“Perubahan yang kita usung bukan tentang orang, tapi perubahan kebijakan, kita ingin Indonesia adil yang memberi kesempatan bagi semua. Maka dari itu kita harus menangkan baik itu pilpresnya maupun pilegnya,” katanya.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, Anies Baswedan tidak menawarkan solusi apapun terkait perubahan dengan merombak empat kebijakan. Menurutnya, Anies mesti menjabarkan detail konsep perubahannya sebagai solusi.
Adi mencontohkan, Anies harus memaparkan strategi agar harga pangan tidak fluktuatif. Terutama ketika menjelang hari raya, Anies harus menjelaskan perubahan apa yang dilakukan agar harga tidak naik. "Belum kelihatan strateginya," jelasnya.
Adi menilai tanpa penjabaran konsep perubahan yang diusung, Anies sebenarnya tidak memberi kebaruan apa pun.
Alasannya, isu pendidikan, kesehatan, lapangan kerja , dan ekonomi sudah menjadi bahan jualan yang umum, baik pemilihan di tingkat daerah maupun pusat. (bs-fajar)