FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Dukungan terhadap tokoh nahdliyin sebagai cawapres di pilpres 2024 mendatang cukup beralasan. Besarnya suara yang dimiliki menjadi salah satu alasan.
di Jawa Timur, lebih dari 200 kiai dan gus mengusulkan lima bakal cawapres kepada bacapres Anies Baswedan.
Itu merupakan hasil musyawarah para kiai dan gus se-Jatim di Pondok Pesantren Islam At-Tauhid Soresmo, Surabaya, Kamis (10/8), yang dipimpin oleh KH Nasirul Mahasin Nursalim.
Menurut Kiai Mahasin, kelima nama usulan bakal cawapres itu merupakan tabayun setelah melihat langsung haliyah Anies Baswedan.
"Kami yakin Pak Anies memang seorang dengan amaliyah ahlusunah waljamaah (aswaja). Anies itu minna (dari golongan kita)," kata kiai yang juga kakak kandung dari Gus Baha tersebut.
Risalah Sidoresmo yang berisikan usulan bakal cawapres tersebut diserahkan secara langsung kepada Anies Baswedan.
Adapun lima nama bakal cawapres yang direkomendasikan itu seluruhnya merupakan warga dan kader nahdliyin, yaitu Yenny Wahid (putri Gus Dur), Muhaimin Iskandar (Ketum PKB), Khofifah Indar Parawansa, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Mahfud MD.
Tentu, lanjut dia, siapa pun yang akan dipilih, peserta musyawarah mengembalikan keputusannya kepada Anies Baswedan sendiri. Dia berharap Anies yang memiliki darah sebagai nahdliyin dan ditambah dengan cawapres dari nahdliyin berpihak secara konkret terhadap dunia santri dan pesantren.
Kiai Mahasin menilai dari semua calon, hanya Pak Anies Baswedan yang memiliki bukti nyata dalam dunia pendidikan.
"Jadi, kami para kiai lebih mempercayai Pak Anies untuk kami titipkan santri-santri kami dan pesantren agar mereka menjadi lebih cerdas dan sejahtera," tuturnya.
Anies menekankan bahwa ke depan pemerintah akan terus meningkatkan perhatian kepada santri dan dunia pesantren.
"Pesantren ini sudah ratusan tahun berdiri sejak sebelum Indonesia merdeka. Karena itu, pemerintah harus memberikan keberpihakan secara konkret mereka," katanya. (ant/jpnn/fajar)