FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Heboh pernyataan dirinya yang menganggap aksi ugal-ugalan anaknya di jalan raya Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu malam kemarin merupakan pelanggaran biasa, Ni'matullah Erbe akhirnya meminta maaf secara terbuka.
Dalam video yang diterima fajar.co.id, Kamis (10/8/2023), Wakil Ketua DPRD Sulsel itu menyadari anaknya telah merugikan para pengguna jalan atas aksi di jalan raya yang terkesan arogan dengan menyalakan dan membunyikan strobo sehingga mengakibatkan seorang pengendara sepeda motor terjatuh karena kaget.
"Saya minta maaf atas nama orang tuanya, atas kejadian-kejadian yang tidak kita harapkan bersama," ujar Ulla sapaan akrabnya.
Ulla menegaskan, kedepan peristiwa tersebut tidak akan terulang kembali dan akan menjadikannya sebagai bahan pelajaran.
"Saya juga sudah sangat menekankan bahwa kejadian itu tidak terulang lagi dan menjadi pelajaran penting bagi kami sekeluarga treutama anak yang bersangkutan," ungkapnya.
Tambahnya, dalam berkendara mesti hati-hati dan mempertimbangkan keselamatan dan kenyamanan pengendara lain.
"Berkendara itu mesti berhati-hati dan juga mempertimbangkan keselamatan dan kenyamanan orang lain karena jalanan itu milik publik kita sekalian," tandasnya.
Sebelumnya, Ulla mengatakan, apa yang dilakukan anaknya yang bernama Muhammad Irfan Fauzan Erbe (20) merupakan pelanggaran lalu lintas biasa.
"Tadi, Polrestabes panggil (anak saya). Mobil ditahan dan ditilang. Menurut yang tangani inikan pelanggaran lalulintas biasa, karena ternyata juga tidak ada korban," kata Ulla saat ditemui di Gedung DPRD Sulsel, Senin (7/8/2023) malam.
Diceritakan Ulla, anaknya telah dimintai keterangannya di Mapolrestabes Makassar terkait aksinya di jalan tersebut.
"Anak saya sudah memberikan keterangan, sudah di BAP, mobil ditahan dan dikasih surat tilang. Mungkin besok kita bayar denda tilangnya," ucap dia.
Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel itu menuturkan, mobil jenis SUV bermerek Mitsubishi Pajero Sport bernomor polisi DD 904 tersebut merupakan kendaraan operasional yang diberikan kepada setiap pimpinan DPRD Sulsel. Bukan mobil Dinas.
"Kita juga sesungguhnya, karena hari Sabtu itu, memang mobil itukan mobil operasional, bukan mobil dinas. Mobil operasional yang diberikan ke Pimpinan, karena kami ini Pimpinan tidak dapat tunjangan transportasi," tandasnya.
"Jadi dikasih mobil operasional untuk kepentingan, mungkin mobil dinas dipakai oleh saya, atau anak, atau pembantulah, ibu mau belanja," jelasnya.
Diceritakan Ulla, malam itu anaknya diminta untuk membeli nasi kuning di Jalan Ri Bura'ne, Kecamatan Makassar.
Hanya saja, setelah membeli nasi kuning itu, dia menyempatkan untuk menjemput pacarnya.
"Dia sama ceweknya. Sama satu orang teman ceweknya," ujar Ulla.
Dia juga membantah jika anaknya saat itu dalam pengaruh minuman keras. (Muhsin/fajar)