FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan pembukaan Piala Dunia U-17 2023 akan berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS). Sedangkan untuk lokasi penutupannya akan digelar di Stadion Manahan Solo.
Erick mengatakan dipilihanya Stadion Manahan sebagai arena puncak Piala Dunia U-17 merupakan rekomendasi FIFA. Bukan keinginan PSSI.
"Sesuai pembicaraan dengan FIFA, semifinal dan final di Manahan, jadi tidak usah diganti lagi. Jadi bukan saya yang menentukan, mereka (FIFA) yang menentukan," ucap Erick Thohir usai melakukan rapat koordinasi bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (9/8).
Banyak publik yang mempertanyakan mengapa bukan JIS yang dipilih sebagai acara publik hajatan akbar Piala Dunia U-17 2023.
Jika dibandingkan antara dengan Stadion Manahan Solo, JIS jauh lebih menonjol dari segi apapun.
Stadion JIS yang diresmikan Anies Baswedan memiliki kapasitas penonton mencapai 82 ribu kursi.
Sedangkan Stadion Manahan yang dibangun pada tahun 1989 hanya berkapasitas 20 ribu ribu penonton.
Kedua stadion ini juga menjadi ikon kebanggaan warganya.
Stadion Manahan menjadi salah satu ikon kebanggaan warga Surakarta. Sementara JIS yang berdiri megah di Jakarta Utara menjadi ikon baru ibu kota.
Hingga saat ini, Stadion Manahan sudah mengalami dua kali renovasi. Renovasi pertama dilakukan satu dekade sejak diresmikan atau tepatnya tahun 2008. Saat itu renovasi diperlukan untuk menyambut Pekan Olah Raga (POR) Provinsi Jawa Tengah tahun 2009.
Renovasi Stadion Manahan selanjutnya terjadi pada Agustus 2018.
Setelah direnovasi, Stadion Manahan memiliki kapasitas 20.000 penonton. Sebelumnya, kapasitas stadion mampu menampung hingga 24.000 penonton.
Jumlah tersebut menyusut disebabkan penggunaan single seat atau kursi tunggal untuk penonton di tribun.
Sejak beroperasi, Stadion Manahan telah sukses menggelar bermacam turnamen sepakbola dan olahraga multicabang, dari yang bertaraf nasional hingga level dunia.
Sejatinya, stadion ini termasuk salah satu yang ditunjuk untuk menggelar pertandingan Piala Dunia U-20. Namun hal itu batal diwujudkan karena Indonesia gagal menjadi tuan rumah hajatan internasional tersebut.
Sementara Jakarta International Stadium merupakan stadion warisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kecanggihan stadion JIS memiliki beragam fitur canggih dan modern untuk mendukung perhelatan akbar Piala Dunia U-17.
Atap stadion yang berdiri gagah di Jakarta Utara ini bisa dibuka tutup secara otomatis sesuai kebutuhan atau retractable roof.
Sehingga baik pemain maupun penonton tidak akan kehujanan saat berada di dalam stadion.
Pemain juga akan dimanjakan dengan fasilitas ruang ganti yang tak kalah mewah dari stadion bergengsi di Eropa.
Lampu di JIS diketahui memiliki keunggulan mengikuti ritme suara saat konser musik.
Dari segi rumput lapangan, JIS menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid atau perpaduan antara rumput sintetis dan rumput alami.
Stadion JIS memiliki kapasitas penonton yang mencapai 82 ribu penonton. Angka ini akan membuat Indonesia bisa memecahkan rekor jika dalam sebuah hajatan akbar Piala Dunia U-17 dapat menghadirkan lebih dari 80 ribu penonton.
Yang tak kalah kerennya lagi, stadion JIS juga menfasilitasi tempat duduk khusus bagi penyandang disabilitas.
Berdasarkan laporan Daily Mail pada 20 Februari 2021, stadion ini masuk dalam 10 stadion termegah di dunia.
Bahkan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) menganugerahi tiga kategori rekor kepada stadion JIS, yakni Lifting Struktur Atap Stadion dengan Bobot Terberat, Stadion Pertama yang menggunakan Sistem Atap Buka-Tutup dan Stadion Green Building dengan Sertifikasi Platinum Pertama.
JIS juga mendapatkan sertifikasi "Green Building Grade Platinum" karena merupakan stadion pertama di Indonesia yang dibangun dengan konsep keberlanjutan (sustainability). (*)