Masih Ingat Farel Aditya? Mengaku Diminta Bayar Ganti Rugi ke dr Richard Lee, Ini Kisahnya yang Menguras Air Mata

  • Bagikan
Dr Richard Lee - Farel Aditya

FAJAR.CO.ID — Tiktoker Farel Aditya menjadi perhatian publik setelah curhat di media sosial. Pemuda asal Medan itu mengaku diminta membayar ganti rugi sebesar Rp40 juta oleh dr Richard Lee karena berhenti sekolah. Selama ini, dr Richard Lee yang telah menjadikannya adik angkat yang membiayai sekolahnya di Palembang.

Nah, melalui kolom komentarnya di TikTok, Farel Aditya mengaku diancam akan dipolisikan bila tak mengganti semua biaya sekolah dan fasilitas yang telah diberikan karena telah berhenti sekolah.

Sepertinya meninggalkan neneknya di Medan dan pindah ke Palembang membuat Farel terkejut. Dia tidak betah dan ingin kembali ke Medan. 

Kisah Memilukan Farel

Farel diasuh neneknya sejak kecil. Ayahnya masuk penjara, ibunya menikah lagi.

Bahkan kakeknya pun pergi meninggalkan neneknya. 

Kisah yang Farel tuturkan inilah yang memantik keharuan.

Dari kecil Farel dirawat neneknya. Ini nenek dari papa-nya. 

“Belum lahir ayahku dipenjara, Tak tahu kasusnya apa. 12 tahun penjara,” ungkapnya.

Mama saat itu tinggal bersama nenek. Mamanya memilih cerai saat Farel usia 3 bulan. “Mama nggak tahu dimana?”, ujar Farel yang saat itu memang belum tahu apa-apa.

Hanya saat Farel umur 4 tahun, mamanya ada datang bawa hadiah sepeda.

“Ngomong sama nenek hanya sebentar dan titip sepeda doang,” kenangnya.

Pernah di video call dan pernah lihat mama-nya hanya lewat handphone, itu saat SMP kelas 2.

Itu pun Farel yang harus mencari kontak mamanya. Lewat facebbook kakaknya mama.

“Mama masih tinggal di Medan bersama keluarganya barunya,” ungkap Farel. 

Bahkan diketahui mamanya sudah nggak seagama dengan Farel. “Mama sudah nggak Islam lagi,” cetusnya. 

“Kemudian baru chat pertama tapi kemudian diblokir, sempat vc mama udah punya anak tiga. Farel nggak dianggap anak,” keluhnya.

“Sampai 7 nomor diblokir sampai sekarang. Ngabarin juara, ngabarin tentang sesuatu. Rasa kecewa pasti ada, tapi ngak mungkin benci sama ibu yang telah melahirkan,” akunya.

Farel bahkan ‘kerja’ di sekolah nyapu ngepel. “Mau penghasilan darimana lagi?”, katanya.

Kasih sayang nenek lebih besar dari orang tua. “Farel cuma butuh identitas, datang tanda tangan, nggak ada. Bagaimana identitas Farel, ternyata semua harus ada orang tua,” jelasnya.

Surat hak asuh, surat cerai nggak ada, akte kelahiran baru ngurus, kebentur dengan identitas, Farel akhirnya masuk kartu keluarga nenek.

Farel nyapu ngepel di sekolah sebulan dapat Rp50 ribu. 

Farel juga ambil kerja serabutan, ada ngecat, ada kerjaan apapun diambil, waktu covid nggak sekolah di full cari kerjaan apa saja.

Di sekolah Farel terus berprestasi, bahkan juara satu. Semua lomba dia ikuti. Olimpiade matematika, masuk 10 besar, lomba masjid, melukis, mewarnai. “Apa saja lomba aku ikutin,” ungkapnya. 

Podcast dr Richard Lee Menguras Air Mata

Podcast dr Richard Lee menguras air mata netizen saat menyaksikan podcast dr Richard Lee yang penuh emosi dan rasa haru.

Podcast itu menampilkan luapan dahaga seorang anak 17 tahun akan cinta ibunya yang telah lama meninggalkannya.

Nama anak itu Farel Aditya Saputra, orang Medan, Sumatera Utara. Dia viral usai mencurahkan harapannya bertemu ibunya, tapi kandas.

Si ibu sudah punya keluarga baru, bahkan sudah pindah agama pula. Hanya komunikasi via whatsapp yang berusaha dibangun Farel, tapi itu pun tak lancar.

Ironisnya, 10 kali Farel harus ganti nomor setelah nomor-nomor kontaknya diblokir ibunya. Farel yang berulang tahun 20 Mei itu bukan anak yang manja. 

Dia tak larut dalam kesedihannya. Banyak prestasi yang ia raih, meski tak memiliki ayah dan ibu yang tega meninggalkannya sejak kecil.

Farel juga harus banting tulang menghidupi dirinya. Hanya nenek seorang yang selalu mengasuhnya dan menularkan hal-hal baik untuknya.  

Farel menceritakan semua kisahnya saat berbincang dr Richard Lee MARS di konten podcast Youtubenya.

Endingnya pun sangat tak mengecewakan, dr Richard Lee yang ikut terhanyut dengan perjalanan hidup Farel juga ikut meneteskan air mata. 

“Terakhir kali saya menangis saat akan masuk kuliah, dan baru ini lagi menangis,” ungkap dokter asal Palembang itu.

dr Richard Lee pun bersedia membantu Farel dan menjadikan dia orang sukses. 

Menurut dr Richard hanya kesuksesan yang bisa menjadi jalan pembalasan terbaik atas semua orang yang telah mencampakkan Farel.

dr Richard pun bersedia membayar semua utang Farel dan neneknya, membiayai kebutuhannya dan sekolahnya, bahkan sampai kuliah.

Namun, dr Richard Lee memberikan tantangan kepada Farel.

Farel harus lulus tes Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Tantangan itu sekaligus untuk mewujudkan cita-cita lama dr Richard Lee, dan itu yang membuatnya terakhir menangis.

Diceritakan dr Richard Lee harus mengurungkan harapannya untuk kuliah kedokteran di UI. Ia dengan berat menerima kuliah kedokteran di kota Palembang (Unsri) saja.

Sebab orang tuanya merasa sekolah di kedokteran UI akan menguras biaya tidak sedikit dibanding di Universitas Sriwijaya (Unsri).

Ini menjadi tantangan dari dr Richard Lee buat Farel yang sebenarnya punya cita-cita menjadi arsitek.

“Tidak gampang masuk UI, dan kamu punya waktu 2 tahun untuk persiapan,” tantang dr Richard Lee lagi.(fajar/sumeks) 

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan