FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Perusahaan teknologi kualitas udara asal Swiss, IQAir menyebut kualitas udara Makassar hari ini, Sabtu (12/8/2023) tidak sehat. Menyentuh angka 153 AQI.
Angka tersebut menempatkan Makassar masuk sepuluh besar kota dengan polusi tertinggi. Bertengger di urutan sembilan, di bawah kota lainnya yang berada di Pulau Jawa dan Kalimantan.
Urutan pertama menobatkan Tangerang Selatan, disusul Pontianak, Kota Tangerang, Jakarta, Palembang, Serang, Mempawah, Sleman dan dan urutan kesepuluh Semarang.
Salah seorang warga Makassar, Iyan Hidayat mengatakan kondisi udara demikian memprihatinkan. Apalagi dengan kemarau berkepanjangan yang kini terjadi.
“Sangat memprihatinkan,” kata Iyan kepada fajar.co.id, Sabtu (12/8/2023).
Pegiat Hak Asasi Manusia itu mengatakan, pemerintah mempunyai tanggung jawab atas kondisi udara hari ini. Karenanya, ia mendesak dilakukannya kebijakan yang ramah terhadap di lingkungan.
Di sisi lain, Iyan menyebut pemerintah mesti menghentikan industri yang merusak lingkungan. Terlebih industri ekstraktif.
“Negara mesti tanggung jawab,” pungkasnya.
Di tengah kondisi udara yang tidak sehat, IQAir menyarankan menghindari aktivitas di luar runah. Kalaupun perlu, agar menggunakan masker saat keluar rumah.
Selain itu, menutup jendela untuk menghindari udara kotor. Lalu menyalakan saringan udara jika punya.
(Arya/Fajar)