Pemain PSM Kembali Dapat Kartu Saat Lawan Bali United, Pengamat Minta Permainan Keras Diredam

  • Bagikan
Arsip - Pesepak bola Persik Kediri Renan Da Silva (tengah) berebut bola dengan pesepak bola PSM Makassar Saprudin Tahar (kanan) pada pertandingan uji coba di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (24/6/2023). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww.

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- PSM Makassar kembali mendapat sorotan setelah salah satu pemainnya mendapatkan kartu merah di laga menghadapi Bali United.

Sebelumnya, PSM Makassar harus mengakui keunggulan Bali United setelah takluk dengan skor tipis 3-2.

Pertandingan Bali United Vs PSM Makassar di pekan kedelapan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jumat (11/8/2023).

Adapun satu pemain yang mendapatkan kartu merah di laga kali ini adalah Safruddin Tahar di menit ke-29.

Ia mendapatkan kartu merah langsung usai mengangkat terlalu tinggi dan menendang pemain Bali United Novri Setiawan.

Selain itu, tim berjuluk Pasukan Ramang ini juga sudah mendapatkan dua kali sanksi denda dari Komdis PSSI karena mendapatkan lima kartu kuning di satu pertandingan.

Melihat hal ini, pengamat sepakbola Basri Baddu menyoroti para pemain PSM yang dinilai terlalu muda mendapatkan kartu di setiap laganya.

Ia pun mengingatkan agar para pemain PSM Makassar meredam emosi ketika berada di lapangan pertandingan.

“Permainan memang harus agak di redam untuk para pemain muda,” kata Basri Baddu saat dihubungi Fajar.co.id, Sabtu (12/8/2023).

Menurut Basri para pemain pemain PSM selalu terpancing dengan tempo permainan lawan dan hal tersebut yang membuat mereka terlalu gampang mendapatkan kartu.

“Meski mereka punya motivasi tinggi, tapi mereka tidak bisa mengatur dan mengikuti tempo dan kebanyakan mereka mendapatkan kartu,” tuturnya.

“Para pemain PSM Makassar terlalu mudah untuk mendapatkan kartu khususnya di beberapa laga sebelumnya,” pungkasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan