Greenpeace Indonesia Ungkap Penyebab Polusi Udara DKI Jakarta, Bikin Sakit dan Gatal-gatal

  • Bagikan
Tampak polusi udara di DKI Jakarta (Foto: Arya/Fajar)

FAJAR.CO.ID -- Perusahaan teknologi kualitas udara asal Swiss, IQAir menempatkan Jakarta sebagai kota paling berpolusi di dunia.

Jakarta dinobatkan jadi kota di urutan pertama paling berpolusi, sejak bulan-bulan sebelumnya konsisten berada di sepuluh besar sejak Mei 2023.

Greenpeace Indonesia melalui akun twitternya @GreenpeaceID, turut membahas persoalan buruknya kualitas udara di DKI Jakarta.

"Semakin hari, kualitas udara di Jakarta menjadi suatu hal yang langka. Hal ini terjadi di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, sebanyak 63 warga menderita gatal-gatal akibat polusi udara dan debu batubara sejak beberapa bulan lalu," tulis Greenpeace dikutip Minggu (13/8/2023).

Diungkap bahwa aktivitas keluar masuk kapal tongkang pembawa batubara di Pelabuhan Marunda serta kepulan asap dalam Kawasan Berikat Nusantara membawa polusi ke tengah kehidupan warga. Hal ini menjadi penyebab sakit yang dialami warga.

Warga pun sempat mengonsultasikan tentang gejala yang mereka alami, pihak Puskesmas setempat pun menduga hal ini terjadi akibat polusi dan debu batubara.

"Kualitas udara memegang peranan penting terhadap kehidupan kita, karena berdampak langsung ke kesehatan kita. Setidaknya ada 13 PLTU berjarak 100 km dari DKI Jakarta yang menyumbang salah satu polusi udara terbesar," beber Grrenpeace.

Parahnya, mayoritas warga Rusunawa Marunda yang merupakan korban penggusuran awalnya dijanjikan tempat tinggal yang layak dan bersih, nyatanya mereka harus dekar dengan kawasan industri yang sangat tidak layak huni secara kualitas udara dan lingkungan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan