Golkar dan PAN Ikut PKB Dukung Prabowo Capres, Warganet: Koalisi Rumit, Rentan Bubar

  • Bagikan
Golkar-PAN Gabung Gerindra dan PKB Usung Prabowo Subianto

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Prabowo Subianto semakin memantapkan diri maju bertarung pada Pilpres 2024. Hal itu setelah mendapatkan dukungan tambahan dari Golkar dan PAN. 

Melihat kekuatan koalisi tersebut, bukan tidak mungkin akan mendulang suara terbanyak. Namun, tidak sedikit juga yang menyebut, koalisi tersebut sangat rentan untuk bubar.

Seperti salah seorang warganet pemilik akun @_AnakKolong. Dia mengibaratkan koalis yang terbentuk itu bagaikan benang kusut.

"Benang kusut, tetap jadi koalisi rumit yang rentan bubar, ketika semua kekeuh ingin kursi Cawapres," ujar akun itu dalam cuitannya dikutip fajar.co.id (14/8/2023).

Bukan tanpa alasan, pada Munas Golkar 2019 memutuskan Airlangga Hartarto, sebagai Capres dari Partai Golkar.

Dikatakan akun tersebut, Airlangga saat ini sementara mencari perlindungan usai dirinya sedang diendus Kejaksaan.

"Sekarang (Airlangga) sedang sibuk dengan licinnya tumpahan minyak goreng, yang hari-hari ini sedang ditelusuri jejaknya oleh Kejaksaan RI," sebutnya.

Sekadar diketahui, Kejaksaan Agung sedang menyelidiki dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah dan produk turunannya selama 2021-2022. 

Sebagai bagian dari kasus ini, tiga perusahaan telah ditetapkan sebagai tersangka korporasi pada 16 Juni 2023. 

Kasus ini merupakan kelanjutan dari kasus korupsi minyak goreng sejak April 2022, yang telah mengakibatkan lima terdakwa.

Sementara itu, pada kubu PKB, Ketua Umum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin juga tidak bisa dikesampingkan untuk tidak dijadikan Cawapres.

"Ketum PKB tentu tak akan mudah menerima kardus durian (lagi), agar berkenan memasung birahi politiknya menjadi cawapres," tukasnya.

Blak-blakan, akun itu mengatakan, berdasarkan statistik yang paling rasional menjadi Cawapres bagi Prabowo Subianto hanya Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

"Namun kursi PAN paling minimalis dibandingkan Golkar dan PKB," bebernya.

Berpikir tentang Bacawapres alternatif, akun tersebut menuturkan terlalu sulit jika memilih Politikus ikan lohan.

Dia menyebutnya sebagai politikus ikan lohan, sangat sensasional, lalu tenggelam, hanyut terbawa arus sungai dari lereng Bukit Algoritma.

"Terlebih tak punya basis massa dan kapital yang memadai, selain narasi-narasi menembus langit," kuncinya. 

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan