Pulau Rempang di Batam Bakal Disulap jadi Kawasan Ekonomi Baru, Pengamat: Posisinya Sangat Strategis

  • Bagikan
Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia (Foto: Tangkapan layar YouTube Kementerian Investasi)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan Pulau Rempang, di Batam Kepulauan Riau.

Hal tersebut Bahlil sampaikan usai melaksanakan rapat koordinasi pemantapan rencana investasi hilirisasi pabrik kaca dan solar panel di Pulau Rempang yang berlangsung di Hotel Marriott Batam baru-baru ini.

Pakar ekonomi dari Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya Rosdiana Sijabat mendukung rencana Bahlil dalam pengembangan Pulau Rempang yang disebut sebagai kawasan ekonomi baru atau The New Engine of Indonesian’s Economic Growth dengan konsep “Green and Sustainable City" bakal mendatangkan banyak manfaat.

Sebab, posisi pulau ini sangat dekat dengan beberapa negara di selat Malaka, seperti Singapura, Malaysia dan beberapa negara lain.

“Posisinya sangat strategis menurut saya untuk kepentingan perdagangan, kepentingan lalu lintas industri barang dan jasa maupun potensi pariwisata. Kita tahu pulau ini sangat strategis, dekat ke Singapura, dekat sekali ke Malaysia dan negara-negara terdekat di kawasan Selat Malaka,” kata Rosdiana kepada wartawan, Rabu (16/8).

Dikatakan Rosdiana, jika arah pengembangan Pulau Rempang ini dengan konsep ekonomi “Green and Sustainable City", dibangun dengan konsep berkelanjutan (sustainable city), atau sustainable region sangat baik.

Karena menurut Rosdiana kedepannya semua pembangunan di kawasan Pulau Rempang sudah seharusnya berkesinambungan atau sustainable.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan