Dengan masuknya investasi dari China, Rosdiana berpendapat potensi investor asing lainnya juga akan melirik dan ikut turut serta berinvestasi dalam proyek tersebut.
“Jadi kalau ada pengembangan kawasan yang baru bagi investor dari Tiongkok, itu akan menarik masuk investor asing, mereka akan mengikuti gitu ya,” akuinya.
Rosdiana pun melihat pengembangan Pulau Rempang ini akan menjadi kawasan perdagangan bebas, dan juga akan ada pelabuhan bebas karena berada di lokasi yang sangat strategis.
Oleh sebab itu, tugas pemerintah pusat dan daerah saat ini adalah memastikan pembebasan lahan tidak bermasalah agar investor berani masuk untuk berinvestasi.
“Menurut saya sungguh strategis posisinya, jadi pemerintah perlu membuat bagaimana penyelesaian lahan, relokasi dan lain-lain. Ini tidak menjadi problem sehingga bagi investor asing yang ingin masuk untuk financingnya, tidak ada isu-isu yang secara politik ekonomi kedaerahan mengganggu tujuan mereka untuk datang ke Pulau Rempang ini,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia membuat rencana strategis pengembangan Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Bahlil memaparkan hal itu usai melaksanakan rapat koordinasi pemantapan rencana investasi hilirisasi pabrik kaca dan solar panel di Pulau Rempang yang berlangsung di Batam.
"Saya bersama wali kota sekaligus Kepala BP Batam sudah bertemu langsung dengan masyarakat Rempang. Saya sampaikan ke masyarakat bahwa rencana pengembangan ini harus dilakukan dalam mendorong investasi," ujar Bahlil