FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pekik merdeka Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menuai kontroversi.
Pasalnya, Anies menggunakan tangan terbuka bukan tangan mengepal. Hal ini berbeda dengan pekikan merdeka masyarakat pada umumnya.
Menanggapi hal itu, Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto turut menyoroti.
“Tong kosong dikasih nyawa ya begini jadinya @aniesbaswedan,” kata Dede Budhyarto yang juga merupakan Loyalis Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini dalam cuitannya di Twitter, Jumat, (18/8/2023).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut tangan mengepal memiliki makna lima Pancasila menjadi satu sebagai spirit juang.
“Jadi yang diambilkan spirit juangnya di mana tangan mengepal itu lima Pancasila menjadi satu. Kekuatan gotong-royong, kita lawan kapitalisme, dan imperialisme,” kata Hasto.
Diketahui, pekikan merdeka itu dilakukan Anies ketika mengikuti Peringatan HUT ke-78 RI di Waduk Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2023).
Anies menyampaikan bahwa salam kebangsaan itu dengan tangan terbuka sesuai yang ditunjukkan oleh Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno pada 31 Agustus 1945,
“Alhamdulillah kita bersama-sama lempangkan salam merdeka itu tidak dengan tangan mengepal, tapi dengan tangan terbuka. Sebuah salam yang dengan mudah dijawab dengan rasa kebersamaan," kata Anies.
Ketua Harian Persada Sukarno, Kushartono mengaku heran karena saat ini sering melihat pidato para pejabat mengucapkan salam merdeka dengan tangan mengepal dengan keyakinan dan percaya diri.