Meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka atas penyebaran berita bohong dan pencemaran nama baik, namun Kamaruddin tidak ditahan.
Menurut Dirtipidsiber Bareskrim Polri, alasan tidak ditahannya Kamaruddin karena diangap kooperatif dalam pemeriksaan yang dilakukan.
Adapun laporan Kamaruddin yang dilayangkan oleh Kosasih itu terdaftar di Polres Metro Jakpus dengan nomor LP/B/1966/IX/SPKT/POLRES METROPOLITAN JAKPUS/POLDA METRO JAYA tertanggal 5 September 2022.
Kuasa hukum Direktur Utama PT Taspen ANS Kosasih, Duke Arie Widagdo mengatakan Kamaruddin dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik melalui Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 28 ayat (2) UU ITE.
Selain itu, Kamaruddin dilaporkan atas dugaan menyebarkan berita bohong, yakni melalui Pasal 14 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Berita Bohong.
Dalam pemeriksaan tersebut, Rina mengatakan Kamaruddin lah yang menolongnya saat dirinya mengalami ketakutan akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Saya hidup dalam ketakutan selama bertahun-tahun, saya tidak bisa tidur, saya tiap hari sampai stres gitu, sampai saya ketemu dengan abang ini, abang (Kamaruddin) ini yang menolong saya. Dia orang baik, kita semua harus membantu dia," kata Rina di Gedung Bareskrim, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023.
"Yang jahat itu suami saya, kalau sama saya, istri dan anak saja dia tega, bagaimana dengan yang lain? Terus kalau yang bela saya ini dikriminalisasi ke mana lagi perempuan seperti saya mencari pertolongan? Saya sudah pergi ke polisi di-SP3, saya minta bantuan hukum, beliau (Kamaruddin) jadi tersangka, bagaimana kalau ada KDRT perempuan, dibunuh, anak-anak ditelantarkan, kekerasan, kemana kita harus pergi?" tambahnya. (disway/fajar)