Bahlil Lahadalia Sebut PLTU Batu Baru Jadi Penyebab Kualitas Udara di DKI Jakarta Terburuk di Dunia

  • Bagikan
ILUSTRASI: Suasana kota Jakarta diselimuti kabut polusi, Rabu (26/7/2023). Data situs IQAir Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168. (Miftahul Hayat/ Jawa Pos)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyebut polusi udara Jakarta menjadi salah satu terjelek di dunia karena PLTU Batu Bara. Padahal menurutnya, saat ini dunia sudah berubah dengan membawa green energy dan green industri.

"Dunia sudah berubah sekarang membawa ke green energy dan green industry. Sekarang di Jakarta salah satu polusi terjelek di dunia karena PLTU batu bara kita," kata Bahlil dalam penutupan ospek Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang dipantau secara daring, Minggu (20/8).

Dia menjelaskan, ke depan semua orang akan beralih menggunakan mobil listrik. Atas dasar itu, Indonesia terus berupaya mewujudkan agar menjadi salah satu negara terbesar di dunia sebagai produsen ekosistem listrik.

"Mobil ke depan, semua orang pakai mobil listrik. Karena itu mobil baterai listrik Indonesia kita dorong menjadi salah satu negara produsen ekosistem listrik baterai mobil terbesar di dunia," imbuhnya.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta. Pengendalian emisi harus berfokus pada 3 sektor yaitu transportasi, industri dan pembangkitan listrik, serta lingkungan hidup.

"Kami akan bergerak dari sektor hulu hingga hilir. Pengawasan kualitas udara yang komprehensif dan partisipasi aktif masyarakat juga dibutuhkan sebagai bagian dari upaya bersama,” kata Luhut usai menggelar rapat koordinasi bersama lintas kementerian/lembaga (K/L) serta Pemda DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, Jumat (18/8).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan