FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakini investasi untuk ekosistem kendaraan listrik bagi Indonesia dan ASEAN pada 2023 ini akan terus melonjak dan melampaui pertumbuhan tahun berikutnya.
Bahlil mengatakan keyakinan tersebut didukung oleh meningkatnya permintaan dunia terhadap kendaraan listrik.
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmi Radhi mendukung Bahlil untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik melalui investasi sehingga menjadikan Indonesia sebagai produsen kendaraan listrik dunia.
Langkah itu kata Fahmy dimulai dari pendirian pabrik atau industri yang mendukung ekosistem kendaraan listrik harus berada di wilayah Indonesia.
“Saya kira untuk pengembangan mobil listrik pertama harus dibangun ekosistem pabriknya harus di Indonesia,” ujar Fahmy, Minggu (20/8/2023).
Lanjut Fahmy juga mendorong penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan kewajiban mencapai sekitar 85%, sebab menurutnya dengan begitu Indonesia memiliki posisi sebagai produsen bukan hanya sebagai pasar.
“Investasi yang akan masuk di mobil listrik itu kemudian TKDN-nya itu 85%, jangan sampai Indonesia kembali hanya dijadikan pasar bagi produsen asing,” tegasnya.
Lebih lanjut Fahmy menyampaikan dalam hal investasi dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik harus ada transfer teknologi untuk meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia ke depan.
“Harus ada komitmen untuk transfer of technology khususnya pada SDM sehingga 5 tahun atau 10 tahun yang akan datang itu bisa memproduksi (kendaraan listrik) sendiri,” terangnya.