FAJAR.CO.ID, BENGKULU - Suhu udara di daerah Bengkulu pada malam hari menjadi lebih dingin dari biasanya.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu, perubahan suhu karena ada radiasi panas yang terjadi selama siang hari.
Kemudian akan kembali dipancarkan ke atmosfer pada saat matahari terbenam, melalui radiasi tersebut menyebabkan pendinginan dan suhu udara mulai turun.
"Perubahan suhu di malam hari disebabkan karena beberapa faktor. Salah satunya karena adanya radiasi panas yang terjadi selama siang hari," ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar di Kota Bengkulu, Minggu (20/8).
Menurut Anang, selama terjadi penurunan suhu udara di malam hari menyebabkan udara yang kontak langsung dengan tanah mendingin sehingga udara di permukaan ikut lebih dingin.
Sebab, pada musim kemarau, kurangnya kelembapan dan penguapan air karena tanah yang kering. Dengan kurangnya penguapan dapat mengakibatkan udara tidak mengandung uap air sehingga suhu bisa turun lebih cepat.
Pada musim kemarau biasanya terjadi penurunan curah hujan, kurangnya hujan mengakibatkan air di permukaan tanah, sungai dan danau berkurang. Akibatnya, penguapan air dari permukaan juga berkurang menyebabkan kelembapan udara akan menurun.
"Serta adanya angin muson timur juga memengaruhi terbentuknya udara kering saat kemarau. Sebab, angin ini membawa udara yang kering dari lautan ke daratan, mengurangi kelembaban udara di sepanjang perjalanannya," ucapnya.