FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Perseteruan antara Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Persatuan Pembangunan (Bappilu PPP) Sulsel, Yusran Sofyan dan Sekretaris DPD Gerinda Sulsel Darmawangsyah Muin terus berlanjut.
Baru-baru ini, Yusran menyinggung Darmawangsyah Muin terkait dukungannya kepada Ganjar yang masih membawa nama Prabowo.
Yusran diketahui bersama relawannya membawa atribut Pilpres 2019 Prabowo-Sandi dan mengumumkan dukungan kepada Ganjar Pranowo.
Kabarnya, deklarasi dukungan Yusran kepada Prabowo dilakukan di ARNUM Warung Kopi, Jl Tupai, Mamajang Luar, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Senin (14/8/2023) lalu.
Jika membuka kembali lembaran sejarah pada Pemilu 2019 lalu, Yusran merupakan kader Gerindra yang bekerja untuk memenangkan Prabowo Subianto.
Namun, sejak memasuki 2022, Yusran memutuskan berlabuh ke PPP.
Dalam kesempatannya, Yusran menilai peralihan dukungan dari eks relawan Prabowo-Sandi 2019 (PS19) ke Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024, sama sekali tidak masalah.
Sekali pun relawan yang mengatasnamakan relawan GP24. GP24 merupakan akronim dari Ganjar Pranowo 2024.
"Kan wajar ji itu, orang dukung-mendukung begitu. Lantas apa namanya, nah memang kita pendukungnya Prabowo (di Pilpres 2019)," ujar Yusran, kemarin.
Yusran pun mempertanyakan kontribusi Darmawangsyah Muin di pemenangan Prabowo pada Pilpres 2019 lalu.
"Apa yang dia kerja waktu dukungi Pak Prabowo (Pilpres 2019)," timpalnya.
Sebelumnya, Darmawangsyah Muin buka suara soal langkah Yusran mengumpulkan mantan relawan pemenangan Pilpres 2019 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Darmawangsyah mengingatkan Yusran untuk berhenti membawa-bawa nama Prabowo karena sudah mundur sebagai kader Gerindra.
"Kami permasalahkan kok kader partai lain yang bukan lagi pendukung Pak Prabowo, mengungkit-ungkit nama Pak Prabowo. Itu tidak bijak," Darmawangsyah Muin menuturkan, Senin (14/8/2023) lalu.
Darmawangsyah menghormati pilihan politik Yusran dan mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo.
Bagi Wawan, sapaannya, menilai apa yang menjadi pilihan politik Yusran merupakan hak politik setiap individu.
"Tetapi tolong jangan capres kami disangkut-pautkan dengan kegiatan mereka, itu tidak bijak," tegas Wawan.
"Karena tentu mereka pasti akan keberatan kalau saya mengadakan kegiatan dengan menyangkut-pautkan dengan capres mereka. Jadi saudara Yusran mau pindah ke PPP atau pindah mendukung ke Ganjar, silakan, tidak ada masalah," sambung dia.
Lebih lanjut dikatakan Wawan, kader Gerindra menghormati semua partai dan capres lain.
"Karena tentu itu tidak etis kalau saya melakukan sebaliknya," imbuhnya.
Dia menambahkan, di Gerindra, ditekankan untuk selalu patuh dan santun dalam etika berpolitik.
Ditegaskan Wawan, di Gerindra juga ditekankan untuk tidak membiasakan berpolitik kotor.
"Kita selalu memberikan edukasi politik kepada masyarakat, pentingnya memilih pemimpin yang memang punya etika. Pentingnya mengedepankan kebersamaan untuk kemajuan bangsa," kunci Wawan.
(Muhsin/fajar)