PDIP Kritik Program Pemerintah, Pengamat Sebut Bisa Beri Keuntungan Kubu Anies

  • Bagikan
Tokoh PDIP (dari kiri) Puan Maharani, Jokowi, Megawati Soekarnoputri, Ganjar Pranowo, dan Prananda Prabowo pada pembukaan Rakernas III PDIP. Rakernas mengusung teman Fakir Miskin dan Anak-Anak Telantar Dipelihara Oleh Negara. -Ricardo-JPNN-

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PDIP mulai renggang. Potensi keretakan lebih besar diproyeksi bakal terjadi.

Keretakan itu terlihat jelas ketika Partai Golkar dan PAN mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres). Dukungan kedua partai pendukung pemerintah itu dinilai PDI Perjuangan sebagai bentuk cawe-cawe Jokowi.

Akhir-akhir ini, PDIP pun lebih sering menyerang pemerintahan Jokowi. Terakhir soal kritikan PDIP soal food estate yang dinilai kejahatan lingkungan. Hal ini membuktikan bahwa relasi Jokowi dan PDIP sudah tidak sehat.

Sejumlah kritikan yang dilontarkan PDI Perjuangan baru-baru ini adalah bentuk kemarahan kepada Presiden Jokowi. Selain kritik food estate, petinggi PDIP juga melontarkan karma politik kepada pemimpin yang tidak jujur.

Selain itu, pada pertemuan kepala daerah dari PDIP di Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka juga tak diundang. Itu bukan ketidaksengajaan, namun ada sinyal kemarahan PDIP kepada Jokowi dan keluarganya.

"Sudah mulai saling serang, walaupun belum frontal," kata A Ali Armunanto, analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas), kemarin.

Kemesraan Jokowi dengan Prabowo dan manuver-manuver politik yang terjadi kata Ali, menjadi penanda keretakan itu.

Misalnya, saat PAN dan Golkar bergabung ke koalisi Prabowo itu dinilainya tidak lepas dari pengaruh istana. Itu selalu dikait-kaitkan sebagai cawe-cawe Jokowi. "Jadi soal kritikan food estate itu penanda keretakan hubungan," ujar Ali.

Ke depan kata dia, kemungkinan akan ada konfrontasi politik yang lebih frontal. Bukan hanya kritik seperti saat ini, tetapi akan ada konfrontasi politik yang lebih besar.

Termasuk misalnya kata dia, soal pengajuan revisi usia capres di Mahkamah Konstitusi (MK), juga akan menjadi polemik. Bisa menjadi hal buruk bagi PDIP dan Jokowi, serta Prabowo karena keduanya saling memegang kartu masing-masing.

Sehingga yang bakal diuntungkan ketika terjadi frontal adalah Anies bersama Nasdem, PKS, dan Demokrat.

Karena ketika terjadi keributan dikeduanya (PDIP dan Jokowi) saling membuka aib masing-masing maka tentu akan mempengaruhi pemilih.

"Tetapi kita masih menunggu apakah PDIP betul-betul berani untuk frontal atau ada gerakan politik bawah tanah yang mungkin terjadi ke depannya," ucap Ali.(*/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan