FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi dan Politik Anthony Budiawan, memberikan respons soal subsidi kendaraan listrik yang kabarnya bakal diambil alih Indonesia.
Anthony tidak habis pikir terhadap langkah yang ditempuh Indonesia mengenai kendaraan listrik tersebut.
Dia pun mempertanyakan, apakah subsidi tersebut bakal bermanfaat untuk rakyat atau hanya untuk menopang industri China yang sedang turun.
"Indonesia akan ambil alih peran China memberi subsidi kendaraan listrik yang mayoritas dari pabrik china, menopang industri China yang sedang turun?," ujar Anthony dalam cuitan Twitternya (22/8/2023).
Dikatakan Anthony, keputusan untuk memberikan subsidi pada kendaraan listrik tersebut merupakan sebuah ironi bagi Indonesia.
Menurutnya, hal tersebut bertentangan dengan yang diharapkan dan dibutuhkan rakyat.
Anthony mengingatkan, jika turun ke bawah, maka akan didapati rakyat miskin dan stunting yang masih membutuhkan perhatian.
"Jumlah rakyat miskin dan stunting masih berlimpah," lanjutnya.
Dikatakan Anthony, subsidi yang dialirkan ke kendaraan listrik itu akan jauh lebih bermanfaat jika diberikan kepada yang betul-betul membutuhkan.
"Tapi pi subsidi malah untuk kendaraan listrik, kebanyakan produksi asing!," tukasnya.
Diceritakan Anthony, China sebelumnya memberi subsidi kendaraan listrik (EV) untuk mengembangkan industri EV.
Ketika Industri sudah terbangun, subsidi dihentikan dan permintaan pasar turun tajam hingga Mei hanya 20 persen.
"Indonesia diberdayakan, APBN kasih subsidi EV dari China? Untuk menopang industri China?," timpalnya lagi.