PDIP Ragu-ragu Sanksi ke Budiman Sudjatmiko, Sampai Siapkan Plan B Incar Anies

  • Bagikan
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko (tengah). (DERY RIDWANSAH/JAWAPOS.COM) (DERY RIDWANSAH/JAWAPOS.COM)

Sehingga PDIP sekarang lebih strategis lagi dalam berpikir atau mengambil tindakan mengingat pergerakan Prabowo yang luar biasa dengan manuver politinya. Di tambah lagi dengan dukungan Jokowi dan tokoh politik besar lainnya.

"Hal ini membuat PDIP terancam, sehingga butuh strategis dan tidak menutup kemungkinan untuk berpikir menggabungkan Anies dan Ganjar untuk menghadapi Prabowo yang kekuatannya semakin lama makin membesar," ujar Ali.

Menunggu Waktu

Sementara itu, analis politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, A Luhur Prianto menilai bahwa PDIP dikenal dengan budaya dan disiplin organisasi yang ketat. Model kepemimpinan pun berbasis komando.

Hal itu menjadi mekanisme pertahanan diri, untuk membentengi soliditas internal. PDIP juga telah teruji sejarah soal konsistensi menegakkan disiplin organisasi.

Tokoh dan elite strategis PDIP yang dikenal memiliki kedekatan personal dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tidak luput dari sanksi partai.

"Nama besar seperti Kwik Kian Gie, Laksamana Sukardi, Dimyati Hartono hingga Bibit Waluyo tak luput dari sanksi, yang akhirnya membuat mereka mengambil sikap politik yang berbeda," kata Luhur.

Sehingga, soal sikap politik Budiman Sudjatmiko dan Effendi Simbolon yang tidak tegak lurus dengan sikap partai, menurut Luhur, tinggal menunggu waktu saja untuk menerima sanksi disiplin organisasi. Kecuali mereka ini tidak dianggap sebagai elite strategis, yang tindakannya jugg tidak
berpengaruh pada marwah partai.

Adapun soal penyebab Budiman membelot ke Prabowo, menurut penilaian Luhur itu banyak variabel. Bisa faktor personal Ganjar Pranowo yang dianggap tidak cukup perform memenangkan kontestasi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan