FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dai kondang asal Sulsel, Ustaz Das'ad Latif memberikan komentar menohok kepada para emak-emak yang gemar melakukan tawar-menawar pada penjual sayur keliling.
Hal itu diutarakan Das'ad karena melihat fenomena emak-emak yang gemar melakukan hal tersebut. Utamanya yang tinggal di perkotaan.
Diceritakan lulusan Sospol Unhas Makassar itu, penjual sayur keliling atau biasa disebut 'Pagandeng' itu tidak memiliki untung yang cukup banyak.
Jadi, jika dagangannya ditawar sampai modal yang dia keluarkan, maka tidak ada yang dia bawa pulang untuk anak dan istrinya.
"Ada ibu-ibu beli sayur batena natawar kasihan, padahal itu pagandeng berapa untungnya," ujar Das'ad dikutip fajar.co.id dalam unggahan akun Instagramnya (22/8/2023).
Das'ad kemudian menarik contoh, bila emak-emak mengunjungi sebuah mall besar.
Dia menanyakan, apakah emak-emak yang gemar tawar-menawar di kompleksnya akan melakukan hal yang sama atau tidak.
"Sementara kalau kita pergi di mall, ditawar? Kira-kira kalau pergi misalnya di mall, tawar itu sayur?," tukasnya.
"Silakan ditawar, nanti dibilangi, orang gila mungkin ini," sambung dia.
Tambahnya, di Mall sudah dipastikan pemiliknya orang kaya, sementara pagandeng, sudah bisa diketahui dia hanya masyarakat menengah ke bawah.
"Padahal itu yang punya mall orang kaya, ini kasihan yang bonceng-bonceng berpaa untungnya, ditawar terus," timpal Das'ad.
Lebih lanjut kata dia, seorang pagandeng terkadang memuji pembelinya agar dagangannya dibeli. Namun, tetap saja si emak-emak melakukan penawaran tinggi.