Dia menambahkan, orang-orang tetap harus menggunakan masker minimal masker bedah saat berada di luar ruangan atau sebisa mungkin mengenakan masker yang lebih tinggi level filtrasinya terutama saat polutan berada pada level lebih tinggi.
Hal senada diungkapkan pakar imunologi dari Universitas Indonesia Prof Dr dr Bambang Supriyanto, SpA (K). Menurut dia, mengenakan masker bisa menjadi solusi mengurangi dampak buruk polusi udara pada kesehatan.
Selain masker, dia juga menyarankan masyarakat tidak merokok, menghindari bepergian ke daerah polusi tinggi, banyak minum air, tidak membakar sampah, tidak melakukan aktivitas fisik berlebihan dan konsumsi makanan sehat bergizi seimbang.
Berbicara dampak polusi, Bambang menyebutkan seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) atas karena merusak mukosa saluran nafas sehingga memudahkan virus dan bakteri masuk, ISPA bawah atau pneumonia, TBC, asma, dan pada jangka panjang bisa menurunkan fungsi paru.
"Untuk jangka panjang, fungsi paru bisa menurun sehingga tidak bisa maksimal menghirup oksigen, siap-siap penyakit kronis bisa timbul. Pada anak yang asma menjadi lebih berat. Pada bayi, akan kurus atau kecil berat lahir, bisa prematur," demikian ujar dia. (antara/fajar)