Dia mengatakan alat pemurni atau pembersih udara dirancang untuk memperbaiki kualitas udara di dalam ruangan, namun memiliki kapasitas tertentu.
"Ketika penggunaannya masih dalam kapasitasnya akan bermanfaat. Tetapi kalau sudah di luar kapasitas jangkauan berdasarkan volume maka itu tidak akan dapat diharapkan," kata dia.
Muchtaruddin mengatakan, merujuk data yakni apabila kualitas udara sudah demikian buruk maka pemurni udara sudah tidak dapat berfungsi baik.
"Bahkan sekitar 10 persen atau kurang untuk memperbaiki kualitas udara. Jadi air purifier untuk kualitas udara ruangan yang tidak terlalu buruk," demikian kata dia. (antara/fajar)