Gibran Hampir Kenakan Jaket PSI di Kopdarnas, Loyalis Ganjar Ungkap Hubungan dengan PDIP

  • Bagikan
Wali Kota Surakarta atau Solo, Gibran Rakabuming Raka memenuhi panggilan partainya, PDI Perjuangan (PDIP). (Dery Ridwansah-JawaPos.com)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kehadiran Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Kopdarnas PSI menuai sorotan publik.

Apalagi dalam acara itu, Panitia Kopdarnas PSI yang mencoba memakaikan jaket merah berlogo PSI ke Gibran yang merupakan kader PDIP PDIP itu. Namun Gibran berhasil menolak.

Bacaleg DPR RI dari PDI Perjuangan, Guntur Romli justru memuji Gibran Rakabuming yang disebutnya menjadikan panggung Kopdarnas PSI untuk kampanye PDI Perjuangan. 

“Ini menunjukkan kematangan taktik politik Gibran, yang terlihat zig-zag tapi tetap fokus pada tujuan,” kata Guntur Romli, dalam keterangannya, Jumat, (25/8/2023).

Menurutnya, kalau ibarat petinju, Gibran seperti Muhammad Ali. Terlihat menari tapi memiliki pukulan yang mematikan. Kalau ada istilah "Ali Shuffle" dengan "dancing jab"nya, ini ada gaya politik "Gibran Shuffle".

Awalnya kehadiran Gibran ke Kopdarnas memantik pertanyaan: untuk apa hadir ke acara PSI, kan bisa dimanfaatkan PSI. Acara itu bisa-bisa jadi jebakan.

Kopdarnas PSI jelas-jelas mengundang kader-kader PDI Perjuangan yang dipersepsikan sedang ada masalah dengan partainya. 

Mereka diantaranya Budiman Sudjatmiko sedang disorot PDI Perjuangan karena mbalelo, mendukung Prabowo. Dan kini telah dipecat.

Sedangkan Gibran disebut-sebut tidak diundang dalam pertemuan kepala-kepala daerah dari PDI Perjuangan di Semarang. Sebenarnya bukan hanya Gibran, Ganjar juga tidak diundang. Kemudian Panitia minta maaf karena undangannya telingsut. 

Dalam acara Kopdarnas itu, PSI tanpa malu-malu mengajak Gibran bergabung dan masuk PSI. 

“Karenanya undangan dari Kopdarnas PSI untuk Gibran dan kehadirannya sangat riskan untuk ‘jebakan’. Momen itu bisa jadi arena PSI untuk memukul PDI Perjuangan,” tuturnya.

PSI kata dia berusaha keras memanfaatkan kehadiran Gibran untuk memanaskan hubungan dengan PDI Perjuangan. 

Namun Gibran dengan cerdas lolos dari jebakan itu. Justru Budiman Sudjatmiko yang terkesan masuk jebakan.

Meski secara pengalaman dan pengetahuan, Budiman Sudjatmiko lebih senior, tapi ada keistimewaan di Gibran, soal intuisi dan membaca momen. 

“Saya yakin, Gibran ini diwarisi ‘gen politik’ yang membuatnya bersikap cerdas secara alami. Meski yang saya sebut tadi, kalau soal pengalaman, Gibran kalah jauh dengan Budiman,” jelas Ketua Umum Ganjarian Spartan ini.

Dia acara itu, Budiman Sudjatmiko menyebut PSI seperti rumah sendiri. Sementara Gibran menyebutnya seperti mampir di rumah teman.

Saat Budiman masih mengaku sebagai kader PDI Perjuangan, meskipun jelas-jelas mbalelo, menentang keputusan partainya dengan mendukung Prabowo, Gibran menyindir dengan jenaka "Loh, enggak jadi dipecat?"

Pun ketika, Gibran sudah disiapkan jaket PSI yang sesuai dengan ukurannya. Dibuat drama ada kader PSI yang berusaha memakaikan jaket PSI itu, Gibran menolak. 

Setelah usaha itu gagal, Ketum PSI Giring Ganesha terlihat tergopoh-gopoh melarang kader PSI yang membawa jaket PSI itu. 

Bayangkan kalau Gibran berhasil dipakaikan jaket PSI, apa yang akan terjadi? 

Gibran, masuk dalam jebakan PSI. Hubungan dengan PDI Perjuangan akan memanas. Gibran akan diklaim kader PSI, meskipun dia masih kader PDI Perjuangan. 

Secara etika politik, momen itu benar-benar masalah, ibarat nila setitik, rusak susu sebelanga. 

Upaya pemakaian jaket PSI kepada Gibran yang masih kader PDI Perjuangan dikatakan telah merusak nilai Kopdarnas PSI secara keseluruhan. 

Demikian pula saat Gibran dipuji-puji oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, “Mas Gibran PSI banget”.

Guntur Romli menyebut respon Gibran menohok dengan menggunakan isyarat tangan "Tidak" kemudian menunjukkan salam metal, 3 jari dengan tangannya. Salam politik PDI Perjuangan. 

“Seakan-akan Gibran mau bilang ‘Saya bukan PSI banget, saya PDI Perjuangan banget gitu loh’. Ketika menjadi pembicara di Kopdarnas PSI, Gibran kembali berkampanye untuk PDI Perjuangan tentang anak-anak muda, kader-kader muda PDI Perjuangan yang bagus-bagus,” ujarnya.

“Gibran tak hanya lolos dari ‘jebakan’ PSI di Kopdarnas, justeru menjadikan panggung itu sebagai kampanye untuk PDI Perjuangan,” tandas Bacaleg PDIP Dapil Jatim III: Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso

Sebelumnya, Gibran hadir dan menjadi pembicara di Kopdarnas PSI.

"Jangan salah, kader-kader PDI Perjuangan juga punya kader-kader yang bagus," kata Gibran yang seolah-olah mau mengoreksi anggapan umum yang ternyata salah bahwa PDI Perjuangan tidak melakukan kaderisasi dan memunculkan anak-anak muda.

Buktinya kata dia, yang menjadi narasumber yang sedang berbicara di depan Kopdarnas PSI itu, Wali Kota Solo itu, yang sedang "diincar" oleh PSI adalah kader PDI Perjuangan. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan