"Demonstrasi drone dalam proyek ini telah mengeksplorasi penerapan teknologi modern di bidang pertanian, membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam produksi pertanian," pungkasnya.
Sementara itu, Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc menganggap temuan hasil kolaborasi ini sangat luar biasa berdampak pada sektor pertanian di Indonesia, khususnya di Sulsel.
"Ini adalah hal yang luar biasa, karena kita bukan hanya bicara riset dan pengembangan tapi kita berbicara dengan skala yang lebih besar yaitu 1/3 benih yang ada di Sulawesi Selatan itu diproduksi oleh kerjasama ini. Projek ini juga melibatkan banyak sekali petani yang kemudian menyiapkan benih unggul untuk petani lainnya," ucapnya.
"Kalau dulu mereka hanya menerima benih dari pemerintah atau dari swasta bahkan mereka buat sendiri, nah dengan metode baru ini mereka sadar produksi padi itu sangat tergantung dengan kualitas benih yang baik," tambahnya.

Senada, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo juga menyebut kolaborasi ini mampu meningkatkan produksi Padi secara Nasional.
"Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan komoditas pertanian kita, khususnya soal perpadian. Keberhasilan unhas bersama Taiwan untuk meningkatkan varietas untuk meningkatkan produksi yang lebih tinggi, tahan hama dan tahan kekeringan itu menjadi satu yang menjadi bahan riset Unhas bersama Taiwan itu.
Kedepan, Ia berharap Unhas bersama tim Taiwan bakal mengembangkan untuk komoditi lain seperti jagung, kacang-kacangan, cabe dan sebagainya. Dan itu mereka sedang seminar kan.