Polusi Udara Kota Jakarta Kian Buruk, Begini Solusi Guru Besar ITB

  • Bagikan
Lalu-lalang pekerja berjalan mengunakan masker untuk menghindari polusi udara sepulang di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Jumat (25/8/2023). (DERY RIDWANSAH)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Polusi udara di DKI Jakarta kian buruk, bahkan pernah terburuk di dunia. Guru Besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) Puji Lestari memaparkan sejumlah solusi guna mengatasi polusi udara di Jakarta.

Melalui keterangan tertulisnya, Puji Lestari memaparkan beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk menurunkan emisi pada sektor transportasi. Sebagaimana diketahui, sektor transportasi menjadi penyumbang utama polusi di Jakarta.

"Kami sudah pernah meneliti dan mengecek efek penurunan emisinya,” kata Puji Lestari, Minggu (27/8/2023).

Puji memaparkan solusi pertama adalah implementasi EURO4 untuk kendaraan penumpang, bus, truk serta sepeda motor.

Puji menuturkan, jumlah kendaraan berat yang beroperasi di Jakarta cukup banyak. Mobilitasnya juga tinggi, serta boros bahan bakar.

Kendaraan berat inilah yang kemudian menghasilkan debu yang banyak. Selain kendaraan berat, sepeda motor yang jumlahnya tak kalah banyak juga menyumbang polutan jenis Karbonmonoksida atau CO dalam jumlah yang banyak. Emisinya harus benar-benar dikendalikan.

Puji Lestari menuturkan, jika EURO4 sudah diimplementasikan dengan baik, pasti emisi yang dihasilkan oleh kendaraan umum dan pribadi akan berkurang.

"EURO4 itu terkait dengan teknologi kendaraan dan bahan bakar yang digunakan. Jadi harus support. Jangan mesinnya EURO4, tapi bahan bakarnya biasa," katanya.

Pengurangan emisi juga bisa dilakukan dengan menerapkan stimulus untuk kepemilikan kendaraan listrik (EV) guna menggantikan kendaraan berbahan bakar minyak. Selanjutnya, perlu disiapkan infrastruktur pendukungnya seperti SPKLU dan lain sebagainya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan