FAJAR.CO.IDJAKARTA — Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, Din Syamsuddin mengaku kecewa. Setelah diketahui menyesal pernah dekat dengan kelompok intoleran.
Bagi Din Syamsuddin, sikap Prabowo sejak memilih menjadi Menteri Pertahanan sudah mengecewakan. Kekecewaan itu kata dia mengepal usai Prabowo diketahui menyesal karena pernah dekat dengan kelompok tertentu.
“Tidak sedikit dari mereka yang menilai Prabowo bukan seorang pemimpin amanah, tapi pemimpin yang berkhianat,” kata Din Syamsuddin dikutip fajar.co.id dari keterangan resmi, Senin (28/8/2023).
Ia menanyakan, siapa yang dimaksud kelompok intoleran. Jika itu merujuk pada kelompok Islam, Din Syamsuddin bilang sikap itu bisa diartikan sebagai Islamofobia.
“Diksi kelompok intoleran juga perlu dikritisi. Kalau itu diindikasi kepada kelompok Islam, maka pernyataan itu bernada tuduhan dan merupakan bentuk Islamofobia,” ujarnya.
“Tidak elok kiranya kalau narasi politik yang dikembangkan oleh para politisi bersifat tendensius dan insinuatif, karena nanti akan dibalik bahwa sesungguhnya penuduh kelompok lain intoleran adalah sang intoleran sejati,” tambahnya.
Padahal kata dia, Prabowo dapat dukungan besar dari umat Islam pada 2019. Menurutnya, dukungan itu sangat berarti.
“Kalau tidak ada dukungan itu maka perolehan suaranya tidak akan besar dan dia akan kalah besar, serta political leveragenya rendah,” terangnya.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengatakan, sikap Prabowo yang demikian yang dibeberkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie pada dasarnya merugikan Prabowo.