Sekjen PBB, Afriansyah Noor sendiri sudah menegaskan komitmennya pada koalisi KIR. Dia juga pede Yusril mampu mendampingi Prabowo dengan segala pengalaman serta rekam jejak di parlemen.
Kata dia, Yusril merupakan figur yang pernah dimandatkan sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Kemudian, Yusril juga merupakan Menteri Kehakiman dan HAM pada Kabinet Gotong Royong 2001-2004. Lalu menjabat sebagai Mensesneg pada Kabinet Indonesia Bersatu di era Susilo Bambang Yudhoyono.
Hal inilah yang menjadi pertimbangan PBB mengusung Yusril. Bahkan hal itu ditegaskan dalam forum konsolidasi pemenangan Pemilu dan Capres Prabowo Subianto zona 1 (Sulawesi dan Maluku), di Hotel Four Points by Sheraton, Kota Makassar, Sabtu, 26 Agustus.
”Kami harapkan Pak Yusril bisa mendampingi Pak Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang. Insyaallah Pak Prabowo dan Pak Yusril gampang untuk menang,” kata dia.
Serahkan Keputusan
Yusril sendiri mengatakan, keputusan PBB bergabung ke KIR merupakan bentuk kerja sama yang baik, antara Gerindra dan PBB, juga partai koalisi lain. Tujuan mereka fokus mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan memenangkannya pada Pilpres mendatang.
”Ini sudah diputuskan, PBB mendukung Pak Prabowo Subianto. Ini juga bukti kerja sama yang baik antara Gerindra dan PBB, serta partai-partai yang ada di dalam koalisi dalam memenangkan Pak Prabowo,” ungkapnya.
Ia berharap, hasil kontestasi Pemilu 2024 mendatang bisa berdampak baik pada PBB. Khususnya mendorong partainya untuk melenggang ke Senayan.